Lambat langkah menapak
Langit biru tak nampak
Gantinya gelap nan tampak
Purnama bermendung rusakTetes gerimis telah turun
Bersama tubuh terhuyun huyun
Wajahnya tatap terlamun
Ingatkan kenangan yang terbendungSang Pemilik Semesta
Apakah salah perasaan hamba?
Bidadari-Mu yang kucinta
Telah pergi tinggalkan semuaAku bersama gerimis
Beserta tetesan tangis
Bersujud pada-Mu mengemis
Semoga kehidupan mereka harmonis16-12-2022
S.D.S
KAMU SEDANG MEMBACA
Seuntai Kata
PoetryLelah aku merangkai aksara. Penat aku meguntai kata. Semua masih sama. Tentang kamu, si Pusat Semesta. Sampai kapan akan berhenti? Entah. Mungkin nanti. Saat waktu terhenti. Dan semua sajak ini menjadi abadi. Seuntai kata