118. Tetes Ingatan

9 1 0
                                    

Lambat langkah menapak
Langit biru tak nampak
Gantinya gelap nan tampak
Purnama bermendung rusak

Tetes gerimis telah turun
Bersama tubuh terhuyun huyun
Wajahnya tatap terlamun
Ingatkan kenangan yang terbendung

Sang Pemilik Semesta
Apakah salah perasaan hamba?
Bidadari-Mu yang kucinta
Telah pergi tinggalkan semua

Aku bersama gerimis
Beserta tetesan tangis
Bersujud pada-Mu mengemis
Semoga kehidupan mereka harmonis

16-12-2022
S.D.S

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seuntai KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang