Percuma aku menyanggah.
Sampai mulut berbusa pun mereka tak akan percaya.
Peduli apa mereka pada perasaanku?
Yang mereka tahu hanya sempurna dan sempurna.Mereka pikir aku apa?
Robot canggih yang bisa melakukan segala hal?
Mereka terlalu naif untuk sadar bahwa robot pun punya kekurangan.
Tidak bisa selamanya menuruti apa yang mereka inginkan.Sudahlah.
Seribu kata yang kutuliskan. Tak akan memberi mereka kesadaran.
Bahwa aku juga manusia biasa yang punya kekurangan.Dari aku yang juga punya hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seuntai Kata
PoetryLelah aku merangkai aksara. Penat aku meguntai kata. Semua masih sama. Tentang kamu, si Pusat Semesta. Sampai kapan akan berhenti? Entah. Mungkin nanti. Saat waktu terhenti. Dan semua sajak ini menjadi abadi. Seuntai kata