112. Aksara Dalam Sepi

13 1 1
                                    

Sepi, terkadang ia menyiksa.
Mengurungku dalam segala jenuh dan sunyi.

Semua seolah abadi.
Luka, tawa, dan segala asa.
Dalam kenangan yang tiba-tiba menghampiri.

Jika begini, aku harus apa?

Menyalahkan malam mengapa ia hadir membawa sepi?
Atau mengadu pada langit agar menurunkan hujannya untuk menemaniku?

Nyatanya, aku hanya mampu terpaku,
Dalam goresan aksara tanpa makna ini.

-Pranesti Eka-

Seuntai KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang