81. Duka dan luka

40 2 2
                                    

Aku ingin bicara, saat tak ada satu orang pun yang ingin mendengarnya.
Aku ingin tertawa, saat tak ada yang merasa bahagia.

Aneh. Mungkin seperti itu mereka mengira.
Lalu, bisa apa aku yang tenggelam oleh luka?
Kering sudah air mata.
Tersapu duka yang tak kunjung reda.

Dalam sepi ini aku sering bertanya.
Tuhan, inikah yang Engkau sebut sebagai kuasa?
Terpaku aku padanya.

Tak mampu bicara. Tak sanggup berkata.

Pranesti Eka

Seuntai KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang