Pada malam yang dibalut kelam.
Ingin kukatakan pada sosok dingin dalam diamnya.
Jangan memberi harapan, jika hanya angan-angan.
Aku tidak butuh bahagia yang semu.
Lebih baik luka, tapi realita.
Walau sakit, tapi terasa nyata.Pranesti eka
KAMU SEDANG MEMBACA
Seuntai Kata
PuisiLelah aku merangkai aksara. Penat aku meguntai kata. Semua masih sama. Tentang kamu, si Pusat Semesta. Sampai kapan akan berhenti? Entah. Mungkin nanti. Saat waktu terhenti. Dan semua sajak ini menjadi abadi. Seuntai kata
102. Semu dan Nyata
Pada malam yang dibalut kelam.
Ingin kukatakan pada sosok dingin dalam diamnya.
Jangan memberi harapan, jika hanya angan-angan.
Aku tidak butuh bahagia yang semu.
Lebih baik luka, tapi realita.
Walau sakit, tapi terasa nyata.Pranesti eka