Satu hari tanpa kamu, itu seperti satu abad tanpa matahari. Pekat, kelam.
Hari-hari berwarna dulu hilang.
Rindu yang terkurung dulu, kini mulai menguap, memenuhi malam-malamku.
Pranesti eka
KAMU SEDANG MEMBACA
Seuntai Kata
PoesieLelah aku merangkai aksara. Penat aku meguntai kata. Semua masih sama. Tentang kamu, si Pusat Semesta. Sampai kapan akan berhenti? Entah. Mungkin nanti. Saat waktu terhenti. Dan semua sajak ini menjadi abadi. Seuntai kata
72. Rindu menguap
Satu hari tanpa kamu, itu seperti satu abad tanpa matahari. Pekat, kelam.
Hari-hari berwarna dulu hilang.
Rindu yang terkurung dulu, kini mulai menguap, memenuhi malam-malamku.
Pranesti eka