"Jangan peduli pada perkataan orang lain, jadi diri sendiri lebih baik daripada menjadi orang lain hanya karena ingin sebuah pujian yang teryata palsu."-Kristian Alexandru Efendi.
•Happy Reading•
Dengan seragam yang tidak dikancing hingga memperlihatkan kaos berwarna hitam dan sebuah kalung berbandul gembok kecil, Kristian-atau yang biasa di panggil Kris, melangkah dengan gagah ke sebuah restoran yang akhir-akhir ini ramai di bicarakan di sosial media.
Ini masih waktu belajar tapi Kris dan kedua temannya memilih bolos dan menghabiskan waktu di sebuah restoran yang bernuansa hutan. Kristian Alexandru Efendi, terkenal sebagai badboy-nya R.E Dream High School. Memiliki raut wajah yang terlihat ketus hingga membuat kris terlihat sedang marah setiap saat.
Tampan, keren, terkenal dan terlahir di keluarga kaya membuat Kris terlihat sempurna di mata para kaum hawa, posisinya yang berada di puncak popularitas membuat Kris disegani. Tapi, dibalik wajah tampannya tersembunyi sifat buruk yang sudah melekat di diri seorang Kristian.
Sombong dan suka membully, sebuah kebiasaan yang sering Kris lakukan saat berada di kawasan R.E Dream. Memberikan peringatan bahwa siapa saja yang menganggunya akan berakhir menjadi bulanan geng-nya. Kris juga tipe seorang pendiam, jika mood-nya sedang rusak atau memang Kris enggan berbicara, maka Kris akan diam seharian dan berbicara seperlunya saja pada temannya.
Seperti saat ini contohnya, di saat dua temannya sibuk membahas korban bully mereka yang sekarang tengah dibicarakan di sosial media. Kris hanya diam seraya memainkan handphonenya. Tak peduli pada berita gadis yang sudah ia buat menangis seminggu yang lalu.
Kris punya dunianya sendiri yang lebih menggiurkan daripada membahas hal remeh yang menurutnya tidak penting.
"Gilaaa! Gue gak nyangka kalo cewek yang kita bully minggu lalu langsung keluar dari R.E Dream." Keano Argantara berbicara seraya menunjukkan wajah puasnya.
"Mungkin dia udah kena mental, No. Kris 'kan permaluin dia parah banget minggu lalu." Nathan Al Variko membalas ucapan Keano dengan suara beratnya.
Keano tampak menganggukkan kepalanya beberapa kali. "Emang kalo seorang Kristian udah bully seseorang, gak pernah gagal! Semunya langsung kena mental!"
Keano dan Nathan saling ber-tos menggunakan kepalan tangan, mereka memang tidak meragukan Kris dalam hal membully seseorang. Tak memandang gender jika orang itu menganggu atau terlihat menyebalkan di mata Kris maka sudah dipastikan jika orang itu akan terlibat masalah dengan mos wanted yang paling di takuti dan di hindari di R.E Dream. Kristian Alexandru Efendi.
"Eh Kris, btw lo udah dibales belum sama penulis itu?"
Kris mendengkus lalu meletakkan handphonenya, jika semua bisa Kris dapatkan maka hanya 1 yang Kris susah untuk gapai. Berinteraksi langsung dengan salah satu penulis favoritnya. Hal tersembunyi lainnya dari seorang Kristian adalah Kris suka sekali membaca novel atau cerita dari platfrom bewarna orange.
Di awal Nathan dan Keano mengetahui itu, mereka menetertawakan hobi Kris itu hingga puas. Membuat Kris langsung menyesali keputusannya karena sudah menceritakan hobinya pada dua orang kurang ahlak yang merangkap menjadi temannya ini.
"Boro-boro! Kayaknya tuh penulis gak buka Instagram deh, padahal gue udah DM dia sampek bejibun tapi gak ada balesan."
Nathan dan Keano tampak menahan tawa mereka, jika mereka keceplosan tertawa maka sudah dipastikan jika mereka akan terkena semprotan kemarahan dari Kris.
Dua orang itu masih belum menerima jika seorang Kristian-badboy-nya R.E Dream sangat suka membaca novel hingga banyak koleksinya, menurut mereka sikap dan hobi Kris tidak sinkron. Apalagi Kris tergila-gila dengan salah satu penulis yang memiliki nama pena Eva R.
KAMU SEDANG MEMBACA
17:12 || A Wish Book and Hope [SELESAI]
Ficção AdolescenteAnother Word Of Kaptenz Eva R-06 17:12 || A Wish Book and Hope _______________ Ravanav tidak pernah menyangka jika buku yang selama ini ia rahasiakan dari semua orang karena menyangkut privasinya jatuh pada tangan seorang ketua OSIS bernama M Fabian...