Halo Passengers! Kaptenz Eva R disini😍selamat datang di part terbaru cerita Kaptenz, semoga kalian enjoy dan bisa meng-apresiasikan karya Kaptenz dengan cara Vote, Komen dan Share ya😍Kasih tanggapan kalian tentang part terbaru cerita ini dan akan Kaptenz balas dengan senang hati❤ Kalo mau kasih kritikan juga boleh, asal dengan kalimat baik dan tidak menyinggung ya🤗
WAJIB FOLLOW:
INSTAGRAM: @kaptenz_athr_mout
FACEBOOK: Kaptenz Athr MoutThankyou Passengers❤💀
"Di tempat yang sama, genggaman yang sama. Namun, dengan harapan berbeda."
A Wish Book and Hope
•Happy Reading•
"Makasih, gue janji bakal selalu jaga lo, Rav." Fabian berbisik yang membuat pelukan Ravanav semakin erat, bahagia mendengar ucapan Fabian.
Tersadar akan sesuatu, Ravanav melepaskan pelukan itu dan menatap Fabian intens.
"Tapi, gue punya satu permintaan dan tolong banget lo kabulin."
Kening Fabian mengerut heran. Namun, tak ayal Ketua Organisasi itu menganggukan kepalanya. "Apa?"
Ravanav menghela nafas sebelum berbicara, berharap dalam hati jika Fabian tidak akan marah mendengarnya.
"Gue mau ... kita sembunyiin dulu hubungan kita, setidaknya sampek ujian semester akhir selesai. Gue mau fokus belajar, tentu berita kalo Ravanav pacaran sama Ketua Organisasi bakal heboh di R.E Dream, mereka akan bicarain gue dan gue gak akan bisa fokus belajar. Mau 'kan?" Ravanav menatap Fabian dengan tatapan memohon dan tangan yang mengenggam tangan Fabian erat. Terlihat bahagia dan khawatir di satu waktu.
Melihat tatapan yang di pancarkan Ravanav membuat Fabian mengerti, masalah Ravanav dengan komentar orang lain belum usai. Itu tetap menjadi problem yang sulit untuk diatasi bagi Ravanav.
Fabian mengukir senyum manis lalu mengelus rambut Ravanav dengan lembut. "Iya, kita sembunyiin dulu."
•A Wish Book and Hope•
"Oi, suara game lo kecilin, gue gak fokus ini." Ravanav menyenggol lengan Kris yang sedang fokus dengan gamenya.
"Elah, kerjain nanti aja, napa sih! Baru juga pulang lo!" Kris menggelengkan kepala pelan, tidak mengerti dengan pikiran Ravanav yang langsung mengerjakan PR setelah pulang sekolah, bahkan mereka masih di area sekolah karena sedang menunggu Fabian yang masih ada urusan dengan Organisasinya. Ravanav agaknya terlalu ambisius hingga tidak mau mengistirahatkan otaknya barang sekejap saja.
"Kalo bisa kerjain sekarang, kenapa harus nanti!" ketus Ravanav seraya melanjutkan mengerjakan tugasnya. Daripada melakukan hal tidak penting seperti main game saat ada waktu luang. Ravanav lebih suka menghabiskan waktu itu dengan mengerjakan tugas atau belajar. Itu lebih ber-faedah dan tentunya lebih baik daripada bermain game.
"Ck, dasar Lord Olimpiade!" Kris mengomel dengan wajah kesal namun tetap menuruti kemamuan Ravanav untuk mengecilkan suara handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
17:12 || A Wish Book and Hope [SELESAI]
Fiksi RemajaAnother Word Of Kaptenz Eva R-06 17:12 || A Wish Book and Hope _______________ Ravanav tidak pernah menyangka jika buku yang selama ini ia rahasiakan dari semua orang karena menyangkut privasinya jatuh pada tangan seorang ketua OSIS bernama M Fabian...