14 - Bukan Orang Baik Bukan Juga Orang Jahat

39 10 0
                                    

"Tidak semua orang buruk, terkadang keadaan lah yang memaksa mereka untuk melakukan hal buruk."

A Wish Book and Hope.

•Happy Reading•

"Lo pikir lo siapa?!" Suara teriakkan menggema di koridor R.E Dream, isakan tangis juga terdengar, menambah keributan yang sedang terjadi saat ini.

"Maafin aku, Kak!"

"Maaf lo bilang? Jaman sekarang gak ada maaf, sialan!" Cowok yang terkenal sebagai badboy-nya R.E Dream itu mendorong tubuh seorang gadis hingga terjatuh ke lantai.

Matanya menatap nyalang ke arah gadis yang bernama Aruina, gadis sok polos yang sekarang bersikap seolah menjadi korban, Kris rasanya ingin tertawa melihat itu. Dasar manusia munafik!

"Goblok, makanya dari awal gak usah sok iye lo!" Nathan menoyor kasar kepala Aruina, gadis di depannya ini benar-benar sangat menyebalkan.

"Berlagak jadi korbannya Kris? Banyak tingkah lo, anying!" Keano meneriaki Aruina, tangannya terkepal kuat karena emosi dengan gadis di depannya ini.

Siswa R.E Dream yang melihat adegan itu hanya diam sambil terus menonton, mereka tidak punya nyali untuk sekedar menghentikan Kris dan gengnya untuk berhenti membuly Aruina.

Kris menangkup pipi Aruina menggunakan satu tangannya, menekannya dengan kuat hingga membuat Aruina meringis, wajahnya mengeras karena menatap wajah sok polos milik Aruina. "Gue minta lo apus foto itu kalo lo gak mau hancur di tangan gue, Aruina ... lo salah berurusan sama orang!"

Kris menghempas pipi Aruina begitu saja, ia berbalik badan dan menemukan Ravanav yang tengah menatapnya, seketika Kris merasa badannya menegang Entah apa yang terjadi tapi Kris merasa telah berbuat kesalahan saat ini.

Ravanav berbalik badan lalu pergi dari sana, ia bukan perempuan pemberani yang bisa seenaknya menghentikan aksi pembullyan di R.E Dream, meskipun Ravanav ingin tapi Ravanav tidak bisa melawan. Ravanav hanya anak biaya siswa yang tidak boleh terlibat dengan masalah apapun.

Ketua Organisasi

Lo dimana?|

|Ah, sorry gue lupa bilang, gue ada lomba saat ini, jadi pulang duluan.

|Kenapa?

Gak papa, good luck!|

"Kaktus buat masalah, Fab. Dia bully orang." Ravanav bermonolog seraya menatap nanar handphonenya. Tidak bisa di pungkiri jika Ravanav merasa kecewa melihat kelakuan Kris.

Ya, Kris memang terkenal sebagai pembully paling keren di R.E Dream, tapi apakah tidak bisa cowok berwajah ketus itu berubah? Setidaknya Kris harus berhenti membully orang saat berteman dengan Ravanav, tapi pertanyaannya. Siapa Ravanav sampai harus merubah sikap Kris?

Mereka hanya teman, tidak lebih. Tidak seharusnya Ravanav menuntut banyak hal pada Kris maupun Fabian. Namun harapan untuk Kris berubah lebih baik sejak pertama kali mereka berteman masih ada. Tapi melihat kejadian siang ini benar-benar menghancurkan harapan Ravanav untuk Kris.

"Cabe!" Kris memanggil seraya mencekal tangan Ravanav.

Ravanav tidak menoleh, secara perlahan ia melepaskan tangannya dari cekalan Kris, gadis kasar itu tampak menghela nafas panjang.

17:12 || A Wish Book and Hope [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang