Chapter 20

814 117 1
                                    

Sunoo akhir-akhir ini merasa mudah lelah, karena kuliahnya yang super padat. Terkadang juga dirinya merasa mual dan pusing. Sunoo jadi suka pilih-pilih makanan, sampai membuat Gaeul noona geleng kepala.

Winter yang belakangan memperhatikan tingkah laku Sunoo, merasa curiga bahwa terjadi sesuatu pada anaknya. Gejala yang dialami Sunoo seperti seseorang yang sedang hamil.

"Sunoo, sekarang sudah tidak suka pedas?" tanya Winter di meja makan.

Gaeul dan Haechan yang sedang makan juga berhenti sebentar untuk melihat kearah Sunoo.

"Tidak tahu, Ma. Sunoo rasanya sedang tidak ingin makanan pedas akhir-akhir ini."

"Mungkin Sunoo lagi ngga enak badan?" celetuk Gaeul.

"Lebih baik periksa saja ke rumah sakit. Mau ayah temani?" Haechan juga ikut bertanya.

Sunoo mencoba menimbang saran dari ayahnya. Tetapi Winter sudah lebih dulu berkata, "Biar aku saja yang menemani Sunoo, sayang. Kamu kan ada meeting nanti."

Haechan mengangguk dan menyerahkan masalah itu pada Winter. Sunoo sendiri tentu saja menuruti perkataan mamanya. Gaeul mencubit gemas pipi Sunoo dan mendoakan semoga Sunoo sehat-sehat saja.

Winter dan Sunoo pergi ke rumah sakit Univ. Belift, dimana dulu Sunoo melaksanakan PKL disana. Sejujurnya Winter ingin langsung mengajak Sunoo ke dokter kandungan, tapi hal itu dia urungkan. Dia akan coba memeriksakan Sunoo ke dokter umum terlebih dahulu.

"Pasien atas nama Kim Sunoo." panggil seorang perawat.

Winter dan Sunoo berdiri kemudian mengikuti perawat itu masuk ke dalam ruangan dokter. Disana duduk seorang dokter wanita yang familiar.

"Eh? Dokter Sakura?" tanya Sunoo kaget.

Sakura tersenyum menanggapi kekagetan Sunoo. Dia mempersilakan mereka untuk duduk terlebih dahulu.

"Halo, perkenalkan saya Sakura. Sebelumnya saya sempat menjadi dosen di kampus Sunoo." Sakura memberi salam pada Winter.

"Oh iya dokter, perkenalkan saya Winter, mamanya Sunoo." balas Winter menjabat tangan Sakura.

"Jadi ada keluhan apa, Sunoo?" tanya Sakura pada Sunoo.

Sunoo menjelaskan pada Sakura bahwa dirinya merasa cepat lelah, pusing dan mual. Winter seperti ingin mengatakan sesuatu tapi dia tahan. Sakura akhirnya memerintahkan Sunoo untuk berbaring diatas kasur.

Diperiksanya dada dan perut Sunoo dengan stetoskop. Sakura mengernyit ketika mendapati ada sesuatu yang tidak biasa pada Sunoo. Setelah pemeriksaan singkat itu selesai, Sakura kembali duduk berhadapan dengan Winter dan Sunoo.

"Maaf, ada hal yang perlu saya pastikan lebih jauh. Bisa tolong kalian berdua ikut ?" ucap Sakura serius.

Sunoo sedikit bingung akan penjelasan Sakura, tetapi Winter sudah mengiyakan dan berdiri, mau tak mau Sunoo mengikuti. Sakura berkata pada perawat yang berjaga diluar kalau dirinya akan pergi sebentar. Sakura memimpin jalan menuju ruangan dokter kandungan. Dirinya langsung masuk dan disana duduk seorang dokter laki-laki berperawakan tinggi.

Dokter itu mendongak melihat Sakura datang dan tersenyum, "Sayang? Ada apa kemari?" tanyanya.

"Masih ada pasien?" tanya Sakura yang di balas gelengan, "Aku mau minta tolong untuk memeriksa pasienku."

Sakura mempersilahkan Winter dan Sunoo untuk masuk, kemudian dirinya berdiri di sebelah dokter laki-laki itu. "Perkenalkan ini dokter Mingyu, suamiku. Dia adalah dokter kandungan disini."

***

"Jadi Sunoo, setelah pemeriksaan tadi saya menyimpulkan bahwa kau hamil. Tapi saya ingin memastikan hal ini khusus dengan dokter kandungan."

ADDICTED | Sunsun ABO UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang