Chapter 23

787 97 0
                                    

Beberapa minggu terlewati dan Sunoo masih harus dirawat untuk menjaga kondisi tubuhnya beserta kandungannya. Sunoo meminta keringanan pada pihak kampus terkait kuliahnya, dirinya tidak ingin mengambil cuti karena itu akan memundurkan jadwal kelulusannya. Dia lebih memilih tetap mengerjakan tugas yang diberikan, tentu saja dengan bantuan Yuna dan Seongmin. 

"Kau tenang saja, kami berdua akan membantu menyerahkan tugas-tugasmu pada dosen." ucap Seongmin yang saat ini sedang menjenguk Sunoo.

"Justru kami khawatir, kau tidak lelah karena mengerjakan tugas? Aku khawatir dengan keponakan kecilku nanti." tanya Yuna sambil mengelus perut Sunoo gemas.

Perut Sunoo sudah mulai terlihat sedikit membesar. Sunoo tertawa dan menjawab dia baik-baik saja. Dirinya masih sanggup mengerjakan tugas kuliahnya. Tak lama Sunghoon datang ke kamarnya dengan membawa sekantong plastik berisi buah-buahan. Yuna dan Seongmin pun memilih untuk pamit pulang.

"Sayangku hari ini mau makan buah apa?" tanya Sunghoon lembut sambil mengeluarkan beberapa buah-buahan dari kantong plastik.

"Sunghoon hyung tidak kerja? Aku tidak apa-apa send......" kalimat Sunoo terpotong karena Sunghoon tiba-tiba mengecup bibirnya. 

Sunghoon membelai pelan pipi Sunoo dan turun menuju perutnya. Dielus dan dikecup juga perut Omega-nya itu. Wajah Sunoo memerah menerima perlakuan lembut Sunghoon. Sunoo menarik tangan Sunghoon dan menggenggamnya, dielusnya punggung tangan Sunghoon dengan ibu jarinya.

"Terimakasih sudah menjagaku, Sunghoon hyung." ucap Sunoo malu-malu dengan kepala tertunduk, tidak berani menatap sang Alpha.

Sunghoon membalas genggaman tangan Sunoo, "Aku mencintaimu, Kim Sunoo."

"Menikahlah denganku."

Sunoo kaget dan mengangkat kepalanya, terlihat mata tegas Sunghoon menatap dalam dirinya. Jantungnya berdebar sangat keras, mata cantik Sunoo berkaca-kaca dan bibirnya gemetar. 

"Aku juga mencintaimu, Park Sunghoon hyung."

"Aku bersedia menikah denganmu." balas Sunoo dengan berurai air mata.

***

Niki mengingat kembali kejadian saat dirinya menolong Sunoo yang hampir tertimpa pot bunga. Dirinya kepikiran dengan identitas seseorang yang berniat mencelakai Sunoo. Setelah selesai kuliah, Niki memilih untuk pergi mencari Sunoo. Tak menemukan orang yang dicari, Niki menahan seorang perempuan berambut pendek.

"Permisi, apa kau melihat Sunoo?" tanya Niki.

"Sunoo? Aku dengar dia kecelakaan dan masih belum masuk sampai sekarang." jawab perempuan itu yang langsung pergi.

Niki mematung mendengar kabar tersebut. Dia ingat sudah menyimpan nomor Sunoo dan langsung menghubunginya. Nada sambung yang terus berulang tak kunjung hilang, tak ada respon dari si pemilik nomor. Niki ingat bahwa Sunoo pernah bercerita dimana cafe tempat dia bekerja. Tak butuh waktu lama untuk Niki segera pergi menuju cafe tersebut.

"Selamat datang." teriak Eunchae ramah saat bel pintu berbunyi ketika seorang laki-laki yang tinggi masuk. Dilihatnya laki-laki itu mondar-mandir seperti mencari seseorang, kemudian berjalan menuju konter tepat di depannya.

"Ada yang bisa kubantu, tuan?" tanya Eunchae.

"Apa kau tahu dimana Sunoo dirawat?" Niki bertanya langsung pada perempuan yang kemungkinan teman kerja Sunoo.

Eunchae yang baru beberapa minggu bekerja hanya mengenal Jungwon oppa dan Jake oppa. Nama Sunoo cukup asing di telinganya. Eunchae menggeleng dan meminta maaf pada Niki, terlihat wajah Niki menjadi sedih dan kebingungan.

"Uumm... Aku akan coba tanya pada seseorang, mungkin kau bisa menunggu dulu."
Niki yang mendapat sedikit harapan, akhirnya memilih duduk terlebih dahulu.

Eunchae pergi ke dapur belakang untuk mencari Jake oppa. Hari ini dirinya bekerja dengan si pemilik cafe karena Jungwon oppa mendapat shift malam. Terlihat Jake sedang membersihkan rak dan menyusun bahan-bahan seperti gula dan lainnya. Eunchae mendekat dengan perlahan.

"Permisi, Jake oppa..." panggil Eunchae pelan dan Jake menoleh, "Apakah ada pegawai yang bernama Sunoo?"

"Oh bagaimana kau tahu, Eunchae? Sunoo sedang sakit dan dia tidak kuperbolehkan bekerja lagi." jawab Jake.

"Ada seseorang di luar yang mencarinya, oppa." Eunchae menarik Jake menuju pintu dapur yang mengarah ke konter dan menunjuk Niki yang sedang duduk.

Jake menghampiri Niki dan bertanya keperluannya dengan Sunoo. Eunchae yang kembali ke konter hanya melihat keduanya mengobrol dengan serius. Tak lama Niki akhirnya bangkit dan berlari keluar meninggalkan cafe. Eunchae menatap kepergian pria jangkung itu dengan raut penasaran.

***

Sunoo meminta untuk diijinkan jalan-jalan sore karena bosan sendirian di dalam kamar. Setelah lamaran tadi, Sunghoon mendapat panggilan penting dan harus pergi. Sunoo memilih jalan-jalan di sekitar taman rumah sakit yang tidak begitu ramai. Sunoo tak sengaja melihat seseorang yang dia kenal dari kejauhan. Orang itu juga melihat Sunoo, kemudian dia berlari menghampiri Sunoo dan memeluknya.

"Aku terus mencarimu! Kau baik-baik saja?" teriak orang itu.

Sunoo terlihat kebingungan untuk menjawab, "Uhm...Niki....aku baik-baik saja. Bagaimana kau bisa sampai sini?" ucap Sunoo lembut.

"Kudengar kau kecelakaan, nomormu tidak bisa dihubungi sampai aku pergi ke cafe tempatmu bekerja." Niki melepaskan pelukannya dan memeriksa keadaan Sunoo. Sang omega terlihat sehat dan hanya ada beberapa bekas luka lecet. Sunoo yang tidak menyangka Niki mencarinya, kemudian mengajak beta itu untuk duduk di kursi taman. 

"Yak! Aku sudah dirawat selama beberapa minggu disini, kau baru mencariku sekarang?" tanya Sunoo dengan nada jail. Niki menundukkan kepalanya seraya berpikir apakah akan mengatakan yang sebenarnya pada Sunoo tentang insiden pot jatuh.

"Sebenarnya aku ingin menyampaikan sesuatu yang penting padamu." Niki menatap Sunoo dengan serius, "Apa kau masih ingat kejadian pot bunga jatuh yang hampir menimpamu?"
Sunoo mencoba mengingat dan mengangguk pelan.

"Aku melihat ada seseorang yang sengaja menjatuhkannya dari lantai atas."

"Ada seseorang yang berniat melukaimu." 

Sunoo terdiam membeku mendengar pernyataan Niki. Sunoo tak tahu harus berkata apa, dirinya tidak menyangka ada seseorang yang berniat jahat padanya. Sunoo berpikir apakah dia melakukan suatu kesalahan pada seseorang.

Niki yang melihat Sunoo terdiam, menepuk kedua pundaknya dan mengarahkan Sunoo untuk melihat kearahnya. "Aku tidak melihat jelas orang itu. Tapi aku akan berusaha untuk mencarinya, kau tenang saja."

Sunoo tersenyum lemah dan berterimakasih pada Niki yang sudah repot membantunya. Keduanya kembali mengobrol dan Sunoo menanyakan kabar Yeji dan Jo. Sunoo ingin mampir lagi ke rumah Niki karena ada banyak hal yang ingin dia tanyakan pada Yeji. Setelah obrolan mereka selesai, Niki menemani Sunoo untuk kembali ke kamar rawat inapnya.

***

ADDICTED | Sunsun ABO UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang