Chapter 21

963 120 2
                                    

Niki menggerutu setelah mendapat telepon dari Yeji. Dirinya keluar mencari udara segar setelah suntuk mengikuti kelas. Niki tak sengaja melihat Sunoo yang baru saja keluar dari gedung. Saat dia ingin menyapanya, tak sengaja Niki melihat seseorang di lantai dua bertindak mencurigakan. Wajah orang itu tidak terlihat jelas karena menggunakan hoodie. Dia mengambil sebuah pot bunga dan sengaja menjatuhkannya ke arah Sunoo.

"AWAS!" teriak Niki berlari untuk menarik Sunoo, dan pot itu jatuh tepat dekat Niki dan Sunoo.

"Sunoo! Kau tidak apa-apa?" Niki dapat merasakan Sunoo masih gemetar. Niki kembali melihat ke tempat orang yang menjatuhkan pot tadi, tapi keberadaannya sudah menghilang.

"Ni...Niki?" panggil Sunoo pelan.

Niki melepas pelukannya dan mengajak Sunoo untuk menyingkir dari tempat itu. Dibawanya ke bangku terdekat dan mendudukkan Sunoo disana. Sunoo yang masih syok mencoba menenangkan dirinya dengan menarik napas dan menghembuskannya perlahan. Niki memberikan air putih kepada Sunoo.

"Terimakasih sudah menolongku, Niki." ucap Sunoo setelah sepenuhnya tenang.

Niki hanya mengangguk dan tidak memberitahu Sunoo bahwa ada seseorang yang sengaja melakukannnya, dirinya tidak ingin membuat Sunoo ketakutan. Sunoo yang perlu segera masuk kelas akhirnya mengucapkan selamat tinggal. Niki yang masih khawatir ingin menemani Sunoo, tapi Sunoo menolaknya dan berkata dirinya sudah baik-baik saja.

Satu minggu sudah terlewati dan hari ini adalah jadwal kepulangan Sunghoon. Sunoo sudah sangat tidak sabar bertemu alpha-nya dan memberikan kabar bahagia padanya. Sunoo berencana menjemput Sunghoon di bandara, dan untungnya jadwal kelasnya hanya ada satu. Sunoo mengabari mamanya bahwa dia akan pulang ke rumah bersama Sunghoon.

"Pak, kita ke bandara dulu ya." ucap Sunoo setelah masuk ke mobil.

Sang sopir mengangguk dan mulai menjalankan mobilnya. Sunoo bersenandung pelan sambil membuka ponselnya, bingung apakah dia harus menghubungi Sunghoon atau memberinya kejutan. Tiba-tiba dari kejauhan terlihat sebuat truk yang melaju dengan cepat dari arah berlawanan. Truk tersebut mengarah ke mobil Sunoo dan sang sopir mencoba menghindar namun terlambat.

BRAAKK.....!!!

***

Sunghoon baru saja tiba di bandara dan mengaktifkan kembali ponselnya. Banyak notifikasi pesan masuk dan panggilan tidak terjawab sampai puluhan kali. Sunghoon menelepon kembali nomor terakhir yang menghubunginya, yaitu Winter. Seketika wajah Sunghoon pucat setelah mendengarkan alasan Winter menghubunginya.

"FUCK....!" umpat Sunghoon sambil mematikan ponselnya dan berlari keluar memanggil taksi.

Setelah tiba di RS Univ. Belift, Sunghoon berlari dengan perasaan panik dan putus asa menuju ruangan dimana Sunoo dirawat. Dibukanya pintu itu dan terlihat disana Sunoo yang berbaring dengan infus yang terpasang serta ventilator. Sunghoon mendekati Sunoo dan menggenggam tangan mungilnya.

"Sunoo....." ucap Sunghoon dengan lirih, disusul tangisan yang tertahan.

Di ruangan itu sudah berkumpul keluarga Sunoo dan juga Sunghoon. Winter mendekati Sunghoon dan menepuk pundaknya, meminta Sunghoon untuk berkumpul di sofa bersama yang lain. "Kemarilah, Sunghoon." panggil Jaehyun lembut.

"Ayah....Ibu....." Sunghoon melihat Jaehyun dan Mina, kemudian melihat ayah Sunoo dan Gaeul juga.

Setelah semuanya duduk berkumpul, Winter menatap Sunghoon dan berkata, "Sunoo hamil, dan kandungannya hampir dalam bahaya karena kecelakaan ini. Tapi syukurlah Sunoo dan bayinya masih selamat."

Sunghoon kaget mendengar berita kehamilan Sunoo, perasaannya campur aduk antara bahagia, sedih dan lega. Mina dan Jaehyun juga ikut kaget dengan berita yang disampaikan Winter, pasalnya keluarga Sunoo tidak menyampaikan apapun pada Mina sebelumnya. Tiba-tiba saja Mina menampar Sunghoon dan wajahnya terlihat marah.

ADDICTED | Sunsun ABO UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang