Chapter 24

705 84 3
                                    

Sunghoon yang sedang melihat dokumen-dokumen penting sambil menandatanganinya, tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan pesan masuk.

"Bos, kami berhasil mendapatkan informasi baru yang menghubungi supir truk itu"

Pesan dari anak buahnya tersebut membuat Sunghoon menghentikan pekerjaannya. Dibacanya dengan teliti laporan yang dia dapat. Ternyata seseorang yang menghubungi supir truk tersebut menggunakan nomor sekali pakai yang sulit untuk di lacak.

"Terus cari informasi sampai kalian mendapatkan pelakunya!" balas Sunghoon pada anak buahnya.

Sunghoon bergumam, "Jangan sampai Sunoo tahu kecelakaan yang menimpanya direncanakan seseorang. Aku hanya ingin Sunoo dan bayiku dalam kondisi sehat."

Sunghoon mengepalkan tangannya erat menahan amarah. Dia berjanji dirinya tidak akan pernah memaafkan pelaku yang berani mencelakai Sunoo, omeganya.

***

Setelah beberapa minggu akhirnya Sunoo diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Mina dan Winter menjadi lebih protektif pada Sunoo karena kehamilannya. Sunghoon menyempatkan dirinya menemani Sunoo sambil membahas tentang pertunangan mereka.

"Sayang mau menyelesaikan kuliah dulu?" tanya Sunghoon lembut saat mereka berdua ada di kamar Sunoo.

Sunoo mengangguk sambil mengelus punggung tangan Sunghoon, "Aku ingin semua selesai dulu, kemudian aku bisa fokus pada hyung dan bayi kita."

Sunghoon menarik tangan Sunoo dan menciuminya, kemudian memeluk Sunoo dan menghirup bau manis omeganya itu. "Lakukan apa yang kamu mau, Sunoo. Aku akan kabulkan semua keinginanmu."
Sunoo balas memeluk Sunghoon erat.

Keesokan paginya, Sunoo kembali memulai aktivitas berkuliah yang sempat terhenti. Dia senang kembali bertemu dengan Yuna dan Seongmin, keduanya juga sangat merindukan Sunoo.

"Kau yakin sudah tidak apa-apa?" tanya Yuna khawatir.

Sunoo tersenyum, "Aku baik-baik saja. Malah rasanya ingin segera menyelesaikan kuliahku."

Yuna berpikir sejenak dan mengerling jahil, "Oho, sepertinya ada yang sudah tidak sabar untuk lulus."
Seongmin ikut tersenyum dan paham bahwa Yuna ingin menjahili Sunoo. Ketiganya tertawa bersama.

Sunoo mengajukan percepatan kelas kepada dosen dengan alasan bahwa dirinya telah mengandung. Omega memang mendapat perlakuan tambahan apabila hal seperti ini terjadi, dan mereka bisa meminta percepatan kelas. Untungnya sang dosen memberikan izin dan Sunoo sama sekali tidak malu mengakui bahwa dirinya telah hamil.

Sunoo keluar dari ruangan sambil menatap perutnya yang sedikit mulai membesar. Dia mengelusnya perlahan dan tersenyum. "Terimakasih sudah bertahan, bayi kecilku. Aku dan Sunghoon hyung berjanji akan selalu menjagamu."

***

Niki berdiri di tempat dimana dia menyelamatkan Sunoo saat hampir kejatuhan pot. Dia melihat ke lantai dua dimana saat itu ada seseorang yang sengaja melakukannya. Niki mengingat kembali memorinya, bagaimana ciri-ciri orang itu yang bisa memudahkannya untuk menemukan si pelaku.

"Rambut panjang, dia pakai hoodie jadi aku tidak lihat jelas wajahnya....tapi ada tahi lalat di pipi kanan. Posturnya cukup tinggi..." gumam Niki sambil mengingat.

Saat insiden tersebut, lantai dua sepertinya cukup sepi yang menandakan tidak ada kuliah atau jam kuliah masih berlangsung. Niki mencoba menyempitkan pelaku dari jurusan mana dan menerka-nerka, kemudian dia akan mencari melalui foto di daftar buku siswa kampus.

Setelah urusannya selesai, Niki berencana untuk pulang dan membantu Yeji untuk menemani Jo. Di depan gerbang Niki melihat Sunoo yang berdiri sendirian dan menghampirinya.

"Sunoo, kau tidak pulang?"

Sunoo sedikit melonjak mendengar seseorang mengajaknya bicara dan menoleh, melihat Niki berdiri sambil memegang ranselnya.

"NIKI!" teriak Sunoo gemas, "Dari tadi aku mencarimu! Ponselmu tidak aktif?"

Niki mengecek ponselnya yang ternyata hanya ada layar gelap. Dia menggeleng dan merasa bersalah pada Sunoo. Niki tidak menjelaskan bahwa tadi dirinya sibuk mencari pelaku yang menjatuhkan pot. "Maafkan aku, tadi cukup sibuk. Ada apa mencariku?"

"Aku ingin mampir ke rumahmu untuk menemui Yeji-noona dan Jo. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan." jawab Sunoo sambil tersenyum.

Niki menatap perut Sunoo yang sedikit membesar, sedikit paham dengan urusan omega manis tersebut pada kakaknya. Dia memilih menarik pelan tangan Sunoo dan memanggil taksi. Keduanya masuk ke dalam dan Niki menyebutkan alamat rumahnya pada sang supir.

"Kau seharusnya menunggu di pos, jangan berdiri terus di depan gerbang. Bagaimana kalau kau kelelahan?" ucap Niki sedikit ketus, tapi Sunoo dapat merasakan nada kekhawatiran disana.

Sunoo menggeleng pelan dan menyandarkan kepalanya pada pundak Niki. Entah kenapa Sunoo merasa nyaman dengan pemuda beta, percaya bahwa Niki akan menjaganya sama baiknya dengan Sunghoon. Sunoo berkata dirinya ingin istirahat sebentar dan tak lama tertidur dengan lelap. Niki tersenyum kecil dan mengusap pelan kepala Sunoo.

***

Sunghoon mendapat pesan dari Sunoo, yang meminta untuk menjemputnya di rumah Niki. Sedikit perasaan tidak suka muncul karena Sunghoon mengingat nama Niki, seorang beta yang cukup dekat dengan Sunoo. Walaupun Sunghoon tahu mereka tidak ada hubungan lebih, tapi sisi alpha nya sangat posesif pada Sunoo.

"Sunghoon hyung!" teriak Sunoo senang setelah Sunghoon sampai di depan rumah Niki.

Sunoo memeluk Sunghoon dan memberinya kecupan singkat di pipi. Sunghoon bisa merasakan bahwa omeganya sedang senang, perasaan cemburu nya seketika menghilang. Sunghoon melihat Niki yang berjalan mendekati mereka.

"Sunoo, bawalah camilan buatan kakakku. Sepertinya kau tadi sangat menikmatinya." ucap Niki dan menyerahkan bingkisan kepada Sunoo.

Sunoo tersenyum senang dan mengucapkan terimakasih kepada Niki. Sunoo menitipkan salam pamit untuk Yeji dan Jo yang masih di dalam. Niki mengangguk dan pasti akan menyampaikannya. Sunghoon menatap datar pada Niki, tidak berusaha untuk sekedar menyapa atau basa-basi. Niki membalas tatapan Sunghoon.

"Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu." ucap Niki yang ditujukan untuk Sunghoon.

Sunoo tidak memperhatikan suasana antara alpha dan beta tersebut, dirinya masih fokus dan kesenangan diberi camilan buatan Yeji. Sunghoon membuka pintu mobil dan memerintahkan Sunoo untuk masuk dan menunggu sebentar. Sunoo hanya mengangguk patuh. Sunghoon sedikit menyingkir dari mobil nya dan Niki mengikuti.

"Apa yang mau kau katakan?" tanya Sunghoon langsung pada intinya.

Niki menceritakan kejadian yang menimpa Sunoo saat hampir celaka terkena pot tanaman. Sunghoon yang mendengarkan lalu mengepalkan tangannya kuat-kuat menahan emosi. Niki memilih untuk memberitahu Sunghoon karena alpha Sunoo itu harus tahu bahwa ada orang yang berniat jahat pada pasangannya. Sunghoon kemudian berterimakasih kepada Niki dan merubah sikapnya pada sang beta.

"Aku sudah mencurigai seseorang, akan kukabari lagi jika aku sudah yakin." ucap Niki dengan wajah serius.

"Sekali lagi terimakasih, aku akan sangat terbantu." balas Sunghoon sambil menepuk pundak Niki. Kemudian Sunghoon berpamitan karena sepertinya Sunoo sudah terlalu lama menunggunya.

"Apa yang kalian bicarakan, hyung?" tanya Sunoo setelah Sunghoon memasuki mobil.

"Bukan urusan penting, kami hanya mengobrol sebentar." ucap Sunghoon tenang agar Sunoo tidak curiga maupun khawatir.

Sunoo yang memang tidak penasaran akhirnya hanya mengangguk dan kembali memeluk erat bingkisan. Sunghoon tersenyum melihat tingkah omeganya, dia tidak ingin Sunoo memikirkan hal yang tidak perlu. Sunghoon melajukan mobilnya untuk mengantar Sunoo pulang.

***

ADDICTED | Sunsun ABO UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang