Langkah yang pertama.
Sapa dia ketika tengah bersama orang lain. Teman mainnya atau orang tuanya, tidak masalah. Tergantung dimana kita bertemu dengannya."Hai, Rian. Selamat pagi."
Demi melaksanakan misinya, Aria rela berangkat lebih pagi dari biasanya dan memutar jalan demi melewati kelas Arian yang memang berada di lantai 1. Kali ini waktu kedatangannya tepat, ketika ia menginjakkan kaki ke dalam gedung sekolahan, ia bisa melihat Arian bergerombol bersama teman-temannya.
Kata Abi, menyapa gebetan ketika sedang bersama teman itu akan menimbulkan atmosfer yang menyenangkan. Sekaligus memberi tahu kepada mereka secara tidak langsung bahwa ada orang spesial disini.—-
Yang kedua.
Tidak bertingkah berlebihan jika bersama dengannya di ruang publik maupun saat berdua saja.
Di hari selanjutnya, Arian datang ke kelas Aria untuk mengajaknya makan siang bersama. Tentu saja kali ini diikuti dua Minion alias Pridipta dan Geri yang mengawasi demi misi mereka. Dan selama jam makan itu berlalu, sepertinya hampir seisi kantin atau anak kelas yang mengenal Aria dibuat cengo melihatnya.Siapa yang kira si barbar Aria itu makan dengan anggun, bahkan yang lebih membuat terkejut adalah ia membersihkan noda di bibirnya dengan tisu. Bukan dengan punggung tangannya. Sekelas Ardana saja sampai terkejut, apalgi ibu kantin yang sering menjadi tempat Aria mengutang.
—-
Yang ketiga.
Berbicara halus dan lembut. Buktikan bahwa kamu adalah wanita yang punya value dari perkataan mu dan bagaimana cara kamu bersosialisasi.
Hal apa yang lebih mengejutkan dari seorang Aria yang biasanya tertawa ngakak diselingi kata kasar (tidak sering, tapi sesekali), dan sekarang wanita itu justru duduk ditempatnya. Tentu saja dengan dua temannya dan tambahan Arian yang tidak sengaja lewat lalu menyapa Aria. Wanita itu bahkan menutup mulutnya saat tertawa, lalu apa nada tawa yang aneh itu.
Hari itu satu kelas berpikir hal yang sama, yaitu Aria kesurupan.—-
Yang keempat.
Tunjukkan bahwa kamu mempunyai empati dan simpati.
Di hari keempat dimana Aria berubah menjadi Aria yang bukan biasanya, satu kelas dikejutkan lagi dengan keberadaan Aria sebagai seorang pemandu PMR saat kegiatan gladi kotor pada kelas yang di hari Senin nanti akan menjadi petugas upacara. Begitu ditanya, katanya ia memang menawarkan diri untuk membantu.
Dan entah beruntung atau memang sengaja, di hari itu kelas Arian lah yang giliran menjadi petugas upacara untuk hari Senin nanti.—-
Yang kelima dan yang terakhir.
Jadilah dirimu sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Grow Up
Teen Fiction"mereka tumbuh dari cinta anak-anak yang terdengar konyol, menjejajaki tangga kedewasaan, hingga akhirnya kembali bergandengan tangan"