Ingatkah kalian mengenai kesepakatan yang dibuat oleh ketiga sahabat itu di sore hari, tepatnya di rumah Pradipta yang setelah itu berserakan sampah makanan dimana-mana? Ya. Setelah sore itu, Aria pulang ke rumah dengan pikiran yang penuh.
Dalam kesepakatan ini, artinya Aria harus ikut bergerak. Masalahnya adalah, ini adalah kali kedua ia menjalin hubungan. Lagipula apa yang diharapkan dari hubungan anak SMP yang pacaran saja masih minta uang orang tua untuk pergi kencan, atau ketika tangan tidak sengaja bersentuhan sudah berpikir panjang mengenai pernikahan. Pada intinya kisah anak SMP itu belum tentu berjalan semestinya, setidaknya itu kasus yang sering Aria temui dari komik Jepang yang ia pinjam dari perpustakaan kota.
Jadi berbekal semangat, tekat, dan buku catatan kecil yang seharusnya ia gunakan untuk mencatat pr Aria justru datang ke kamar Abang, untuk meminta bantuan."Jadi kamu mau pendekatan sama cowok?" "Iya."
"Eh, masih bocah juga, udah pacaran aja. ABG jaman sekarang emang ngeri."
"Abang dulu waktu SD bukannya pernah pacaran sama mbak Mei anaknya ibu kantin?"
"Kata siapa?"
"Geri yang bilang."
Abangnya Aria, Abi, yang lebih tua tiga tahun darinya itu hanya mendengus kesal.
"Percaya amat kamu sama dia." Balasnya lelah. "Jadi, yang kamu suka dari cowok ini apa? Abang perlu tau dulu."
"Dia treat Ria dengan baik."
"Contohnya?"
"Kemaren waktu pulang kerumah, sepeda Ria rusak. Dia bantuin bawa bahkan nganterin Aria, padahal rumahnya nggak sejalan."
"Terus?"
"Dia..pernah nemenin Ria nunggu abang." "Ada lagi?"
"Dia kasih ria coklat."
"Oke."
"Sejauh ini baru itu."Abi mengangguk-anggukan kepalanya, meletakkan jarinya diatas dagu, lalu menatap ria lekat.
"Adek." Panggilnya.
"Ya?"
"Itu hal yang..biasa kan?"
"Biasa?"
"Iya biasa, semua cowok bisa aja ngelakuin hal itu. Abang juga bisa, dek."
"Nggak masalah biasa atau enggak, yang penting kan disini." Balas Aria sambil menunjuk dadanya.
"Cara dia treat adek yang terkesan biasa itu yang buat dada Adek detaknya cepet banget, yang bikin Adek ngerasa spesial."
"Udah kaya nasi goreng aja, spesial." Abi mendengus lelah.
"Oke-oke, Abang bantu kamu buat pendekatan sama dia."
Aria tersenyum senang, membuka catatan kecilnya untuk mulai mencatat apa yang hendak Abi katakan.
"Yang pertama,"
![](https://img.wattpad.com/cover/321104375-288-k242615.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Grow Up
Teen Fiction"mereka tumbuh dari cinta anak-anak yang terdengar konyol, menjejajaki tangga kedewasaan, hingga akhirnya kembali bergandengan tangan"