20

1.3K 134 58
                                    

⚠️ Tolong selalu ingat dan perhatikan bahwa cerita ini mengangkat isu perundungan, jadi sedikit-banyak akan ada tindak kekerasan di dalamnya. ⚠️



Enjoy it


.
.
.
.




Masalah kemarin tidak hilang begitu saja. Justru berbuntut semakin panjang. Bukan para korban yang ingit berlarut-larut, tapi justru orang lain. Tidak, bukan orang lain. Mereka bukanlah orang lain bagi para korban.

.

Johnny baru saja hendak masuk ke ruang meeting saat ponselnya menerima panggilan masuk. Dari satu kontak yang Johnny namai sebagai Bu Guru Kim Doyoung (Wali Kelas Abang).

Pukul sembilan pagi. Bukankah sekarang sedang jam pertama pelajaran? Mengapa wali kelas anak tengahnya menelpon?

Johnny tidak bisa tidak penasaran, begitu juga merasakan perasaan yang tidak enak.

Pik

"Selamat pagi, Bu Guru Kim." Jawab Johnny ramah.

"Pagi, Pak Seo. Maaf sudah mengganggu waktu Anda."

"Tidak. Tidak sama sekali. Ada yang bisa saya bantu, Bu Guru?"

"Begini, Pak. Bisakah Anda datang ke sekolah sekarang? Sesuatu terjadi pada Hendery dan temannya. Tadinya saya ingin menelpon Ibu Seo, tapi Hendery melarang. Dia bilang, Ibunya sedang menjaga Adiknya yang sakit. Jadi, bisakah Anda kemari sekarang? Orang tua murid lainnya juga sedang menuju ke sekolah."

Johnny membatu. Dia seratus persen yakin, kalau sudah dipanggil seperti ini pastilah karena anaknya yang bengal itu terlibat pertengkaran sampai adu fisik. Lantas, anak mana lagi yang menjadi lawan Hendery?

.
.

Hendery duduk di bangku yang berhadapan dengan wali kelasnya. Di sampingnya ada seorang gadis yang sudah menangis tersedu-sedu di dalam pelukan seorang wanita paruh baya dengan perhiasan mencolok.

"Eomma, sakit sekali! Aku rasa rahangku bergeser." Adunya.

"Putriku, putriku yang kuat. Bagaimana bisa kamu bernasib malang begini sampai dipukul laki-laki yang tidak tahu caranya menghargai perempuan?"

Hendery menyadari ucapan dari Si Ibu perempuan itu sejatinya untuk menyindirnya. Tapi peduli setan. Hendery ingin semuanya terbayar lunas.

Suasana ruang guru semakin mencekam saat pintu terbuka dan menampilkan sosok lelaki dewasa tinggi berbadan tegap dan beraut tegas. Sorot matanya langsung mengunci sudut ruangan tempat Hendery berada. Langkah mantapnya justru membuat ruangan semakin dingin. Entah bagaimana laki-laki itu bisa datang dengan aura yang sangat mendominasi dan mengintimidasi.

"Selamat datang, Pak Seo." Sapa Doyoung.

"Selamat siang, Bu Guru Kim. Maaf membuat kalian semua menunggu." Johnny membungkuk sedikit meminta maaf.

"Tidak apa, Pak Seo. Kami tahu Anda pasti sedang bekerja saat tadi menerima panggilan." Doyoung tersenyum maklum, "Silakan duduk, Pak Seo."

Johnny melirik Hendery. Dari pengamatan singkat Johnny, dia bisa melihat bahwa tidak ada penyesalan dan takut bersarang pada si anak tengah. Bahkan wajahnya lebih ke siap menantang dan berani pukul rata. Johnny semakin penasaran dengan apa yang terjadi, apa lagi dengan sosok siswi di samping Hendery. Siapa dia?

"Begini, Pak Seo." Buka Doyoung.

"Hendery terlibat pertengkaran dengan Jang Yeeun." Doyoung menunjuk gadis di samping Hendery.

Faked The Truth [GS] [MARKHYUCK] [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang