21

1.2K 140 66
                                    

Enjoy it





.
.
.
.








Jaehyun turun dari mobilnya. Dia baru saja pulang dari kampus. Agak malam, karena hari ini jam kuliah malam. Tadinya Jaehyun ingin buru-buru masuk ke rumah, mandi, setelah itu menyantap makan malam yang dibuat istrinya. Hanya sepertinya dia harus menahan keinginan itu sejenak kala melihat sosok anak sulungnya yang sedang duduk di gazebo rumah dan menatapnya sedari turun dari mobil.

"Mark, what are you doing outside?" Tanya Jaehyun. Ini sudah pukul setengah sembilan, bukannya anak-anak harusnya sedang belajar?

"You have a moment?" Tanya Mark.

Jaehyun terdiam. Menepis segala rasa lelah, gerah, dan lapar, Jaehyun lekas mengangguk.

Jaehyun meletakkan beberapa barang bawaannya di meja gazebo dan duduk berhadapan dengan Mark.

"Apa itu?" Mata Mark terfokus ke barang bawaan Jaehyun yang cukup heboh.

"Oh, hanya beberapa camilan untuk kalian."

"And the baby breath?"

"For your mother, of course."

Mark menyeringai, "You really love her, huh?"

"Absolutely." Jawab Jaehyun mantap.

"Cha, what's going on, Mark?" Tanya Jaehyun.

"It is about your son."

"Which one?"

Mark menaikkan sebelah alisnya, "Memang kau punya berapa anak?"

"Dua. Kamu suka atau tidak suka, kamu akan tetap masuk hitungan, Mark."

Mark terdiam dan mengerjap.

"Okey, it's about Jeno."

"Ada apa dengan Jeno?"

"Apa kau pernah berpikir kalau dia sedang dirundung?"

Jaehyun diam sejenak dan menerawang.

"Honestly, aku memikirkan itu akhir-akhir ini. Kejadian Jeno yang masuk rumah sakit dan mendapatkan banyak luka, jelas itu bukan Jeno sekali. You know, Mark. I've tried to talk to him. But he wont answered. Jeno biasa anak yang cukup vokal dalam menceritakan kesehariannya, tapi agak berubah sejak masuk SMA." Tutur Jaehyun.

"Aku mencoba mencari tahu. Menghubungi Haechan dan Jaemin, tapi tidak ada hasilnya sama sekali. Mereka bahkan tidak menjawab panggilanku. Sepertinya mereka juga mengalami keadaan yang buruk." Tambahnya.

"Besok aku akan menghubungi pihak sekolah."

"Kenapa? Kau curiga Jeno dirundung?"

"Jeno memang dirundung."

"Maksudmu?"

Suara semilir angin malam yang membelai dedaunan tanaman bougenville di taman keluarga Jung-Lee menemani keduanya berbincang serius di gazebo.

Suara semilir angin malam yang membelai dedaunan tanaman bougenville di taman keluarga Jung-Lee menemani keduanya berbincang serius di gazebo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Faked The Truth [GS] [MARKHYUCK] [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang