Chapter 04

41.9K 3K 66
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Jam pulang sekolah. Dimana para santri pulang dari sekolah madrasah nya. Sama dengan Jihan, bedanya ia sudah pulang sedari tadi sebelum mereka.

"Assalamu'alaikum!!! assalamu'alaikum!!!" Salam dari luar rumah.

"Wa'alaikumussalam,masuk!"

Seorang gadis memasuki ndalem dengan sopan,langkah kakinya terhenti ketika melihat Gus Adnan sedang bersama teman barunya. Jihan.

"Hahh?" Beo nya kala mendapati dia insan itu.

"Hah? Iza?" Beo Jihan.

"Oh yah za,mana kitab saya dan barang-barang milik Jihan?" Tanya Gus Adnan menagih.

"Oh ya,i-ini Gus. Oh ya kalau boleh tau kenapa jam kedua kamu gak masuk Han?" Tanya iza.

"Ekhm" Jihan berdehem, memberi isyarat kepada Gus Adnan untuk menjelaskan pertanyaan dari iza.

"Ada kendala sesuatu,jadi dia harus saya bawa pulang" jelas Gus Adnan menjawab. Iza ber-oh paham.

"Yasudah Gus, saya balik ke asrama yah" pamit iza.

"Bentar" ucap Gus Adnan.

"Ada apa Gus?"

"Karna kamu satu-satunya yang lihat Jihan ada di ndalem bersama saya,tolong jangan gegerkan di sana" jelas Gus Adnan meminta.

Iza mengangguk tersenyum. "Baik Gus"

"Oh ya,saya baru ingat. Dapat salam dari ustadzah Rahma katanya setoran alfiyyah disetorkan pada saya Karna beliau sibuk. Kasih tau juga yang lainnya,yah" jelas Gus Adnan.

"Baik Gus. Yasudah saya lanjut pergi, assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

keduanya lantas menatap kepergian gadis itu dari ndalem. Seusai nya,Gus Adnan menatap gadis itu.

"Jihan?"

"Hmm?"

"Ada hafalan kelas kan?"

"Iyah"

"Saya tau hafalan itu sedikit mengagetkan bagi kamu,namun Karna hafalan itu di setorkan pada saya kamu boleh menyicil hafalan itu" ujar Gus Adnan.

"Beneran Gus? Tapi Jihan takut gak hafal" keluhnya.

"Nanti saya ajari biar kamu cepat hafal,mau?" Tawar Gus Adnan senang hati.

"Mau" jawab Jihan bersemangat.

"Yasudah,saya antar kamu pulang ya? Kalau sampai besok kamu udah enakan kamu boleh berangkat madrasah tapi kalo badan kamu masih gak enak mending libur dulu" tutur Gus Adnan.

"Iya Gus"

****

"Alhamdulillah,sampe" gumam Jihan. Ia langsung bergegas keluar dari mobil dan melangkah masuk rumah. Namun langkah masuk ke rumah nya terhenti kala mendapati panggilan dari pria Jerman itu.

"Jihan?"

"Hm?" Dehem nya menyahut sembari menoleh pelan.

Ana Uhibbuki Fillah, Zaujati [End+ TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang