Chapter 14

30.7K 2.5K 110
                                    

"Sekian, pelajaran hari ini hanya mengulang saja dan in sya Allah hari pelajaran saya yang akan datang akan saya lanjutkan seperti biasanya" ucap Gus Adnan menutup mata pelajara

"Baik Gus" jawab semuanya.

"Mungkin nanti praktek yah" lirih Gus Adnan namun mampu di dengar oleh anak kelasnya.

"Hah? Apa Gus? Praktek?" Celutuk Ghea bertanya.

Gus Adnan tersentak,lalu beristighfar ketika baru sadar jika ia keceplosan mengatakan nya. "Astaghfirullah"

"Hah? Fathul Izar nya butuh praktek Gus? Astaghfirullah!" Sambung Tria.

"Hush! Ngadi-ngadi, praktek mah boleh tapi kalo udah ada suami" ucap Gus Adnan.

"EKHM!"

Gus Adnan terarah pada sumber suara tsb,tepat pada gadis itu. Jihan.

"Oh iya,kan bentar lagi mau praktek Ama Gus Adnan" gumam zizah,saudara dari Gus Adnan.

"Baik,saya pamit. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh"

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh!" Jawab semuanya dengan serentak.

Sebelum pria itu keluar dari kelas,ia menghentikan langkahnya. Menatap seorang gadis yang tak jauh dari hadapannya. "Ust!" Serunya yang tertuju pada Jihan.

Jihan mengangkat kedua alisnya. "Ke ruangan saya" katanya. Kemudian Gus Adnan melanjutkan langkahnya kembali.

"Enak yah, belajar Fathul Izar nya pas udah nikah jadinya gak ngiler ataupun ngbayangin" cibir Ghea menyindir.

"Eh Han, sepanjang pelajaran Fathul izar berjalan loh gak ada halu gitu sama Gus Adnan?" Tanya Risma penasaran.

"Halu gimana? Terus nghalu apa?" Tanya Jihan balik.

"Ckk! Nghalu Nina ninu bareng---"

"Gak! Otak gua bersih" jawab Jihan menyela.

"Eleh omong kosong!" Ketus Puput.

"Udah ah! Gue mau pergi" ujar Jihan.

***

Ceklek!

Pintu terbuka lalu kembali ditutup.

"Gus Adnan?" Panggil Jihan dengan suara lembut.

"Duduk" titahnya tanpa menghadap Jihan.

Dengan menuruti nya,Jihan duduk di sebuah kursi depan Gus Adnan. "Ada apa Gus?"

"Mau kan kamu tinggal bareng saya? Di ndalem"

"Memangnya kapan?"

"Malam ini"

Mata Jihan membulat. "Kok dadakan? Tapi Gus,Jihan gak mau tinggal bareng Gus sebelum Jihan lulus. Jihan ngerasa gak enak kalo di pandang santri" kata Jihan mengeluh.

"Artinya kamu ingin terpisah dengan saya? Hmm?" Tanya Gus Adnan.

Jihan menggeleng antusias. "E-enggak"

Ana Uhibbuki Fillah, Zaujati [End+ TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang