Chapter 12

30.8K 2.5K 74
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Yang merasa polos and bocil harap pergi dari bab ini⚠️

______

"Assalamu'alaikum mas suami!"

Tok...tok...tok

"Masuk!"

Ceklekk!

Jihan membuka pintu ruang milik Gus Adnan. Bibirnya mengulas senyuman yang tertuju pada pria yang ia tatap saat ini.

"Wa'alaikumussalam,ada apa Jihan?" Tanyanya lembut.

"Emmm---oh yah. Za,aku minta kamu pergi boleh gak? Soalnya aku mau--"

"Iya Iya! Aku juga tau. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam" jawab Jihan dan Gus Adnan.

Seperginya iza,Jihan masuk ke ruang milik Gus Adnan,tak lupa juga untuk menutup pintunya. Ia duduk di kursi yang berhadapan dengan Gus Adnan.

"Gus!" Panggil Jihan pada pria yang tengah sibuk dengan laptopnya.

"Hmm?" Sahutnya berdehem tanpa menatap Jihan, melainkan pada laptop kebanggaan nya.

"Jihan mau ngomong sesuatu"

"Yaudah mau ngomong apa?"

Jihan kesal. Ia menutup laptop yang ada dihadapan Gus Adnan.

Blek!

Jihan menutup laptopnya cukup kasar. "Jihan,nanti rusak!" Ucap Gus Adnan.

"Huh! Laptopnya rusak perhatian,tapi istrinya lagi ngomong di cuekin" gerutu nya.

"Emang kamu ngomong apa?"

"Abisnya Gus Adnan di panggil nyautin nya gak madep ke Jihan,kan jihannya kesel+sakit ati" ucap Jihan.

Bibir Gus Adnan mengukir senyuman. "Yaudah,ayo mau ngomong apa? Aku simak" ucap Gus Adnan.

"Tau gak, ternyata tespeck yang kemarin 2 garis itu cuma rekayasa. 2 garis itu ternyata pake sepidol" kata Jihan.

"Tau dari mana?"

"Semalam waktu Jihan gabut,Jihan merhatiin tespeck itu dan waktu 2 garis itu kena usapan jari Jihan langsung ilang" jelas Jihan.

"Yasudah jangan dibahas. Oh yah, nadzom alfiyyah kamu udah hatam?hmm?" Selidik Gus Adnan.

"Tinggal muroja'ah sih Gus" jawab Jihan.

"Malam ini kamu muroja'ah ke saya mau gak?" Tawar Gus Adnan.

"Mau banget lah,masa gak"

"Jihan?"

"Hmm?"

"Kapan yah omongan kamu bakal nyata?" Tanya Gus Adnan seraya menatap wajah Jihan.

Ana Uhibbuki Fillah, Zaujati [End+ TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang