Chapter 02

57.2K 3.4K 30
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

***

Suasana malam yang Jihan rindukan. Inilah yang gadis itu rindukan, diimbuh dengan turunnya hujan lebat dan hembusan angin kencang.

Ia menikmati suasana dingin tsb seraya ditemani secangkir coklat hangat yang ia buat. Duduk bersantai di depan balkon yang ada di rumah nya. Tetesan air hujan yang begitu deras serta ditemani Sambaran petir.

Ting!

Tatapan Jihan beralih dari hujan tsb. Matanya menatap ke arah handphone nya. Terdapat notifikasi jawaban dari nomor asing siang tadi.

Ia kembali mengunjungi nomor tsb,membaca sebuah chat baru.

"Kamu tak perlu tau siapa saya,tapi kalo bisa save no saya"

Jihan berdecak,ia meletakkan kembali handphone nya pada tempat semula.

"Bodo ah! Males banget kalo ngurus no gak dikenal tapi dia gak mau ngaku siapa" gerutunya.

"Han?" Panggil sang Fitria.

"Hm,iya umma?" Sahut Jihan.

Wanita paruh baya itu duduk di kursi samping Jihan.

"Umma mau ngomong sesuatu sama kamu" ucapnya.

"Yaudah omongin aja" titah Jihan lembut sembari menikmati surutan teh hangatnya.

"Kalo umma jodohin kamu sama laki asing,kamu mau gak?" Tanya Fitria memastikan.

Jihan membelakkan matanya, menatap wajah Fitria.

"Hah??"

"Gimana? Mau gak?"

"Jihan sih mau-mau aja. Tapi diumur Jihan 22 tahun ini gak minat buat nikah dulu" ucapnya.

"Tapi baiknya kamu nikah secepatnya" ucap Fitria membuat Jihan mengernyitkan dahinya.

"Ada apa nih? Kok tiba-tiba bahas nya gini?" Selidik Jihan.

"Ada yang suka sama kamu" ucap Fitria membuat Jihan terdiam.

Deg!

"Suka? Sama aku?" Beo Jihan. Lantas ia menertawakan dirinya sendiri dan ucapan Fitria.

"Kenapa? Apa yang lucu?" Tanya Fitria.

Jihan menghentikan tawanya. Ia menatap Fitria. "Siapa coba?" Tanya Jihan penasaran.

Fitria tersenyum. "Gak bisa umma omongin sekarang" ucap Fitria.

"Lho? Kok gitu? Kan Jihan harus tau, barangkali Jihan suka sama dia yaudah pernikahan laksanakan" ucap Jihan.

"Gak bisa" ucap Fitria kembali menolak.

Jihan berdecak. "Please,kasih tau" pinta Jihan memaksa.

"Ada syaratnya" ujar Fitria.

Ana Uhibbuki Fillah, Zaujati [End+ TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang