Chapter 16

29.3K 2.3K 112
                                    


بسم الله الرحمن الرحيم

****

"Sayang??" Panggil Gus Adnan dengan suara lembutnya. Tangannya melingkar pada pinggang ramping milik seorang gadis,tak lain gadis itu adalah Jihan.

Jihan sedikit tersentak akan hal itu. Dengan tiba-tiba, sebuah tangan kekar milik suaminya melingkar di pinggang nya. Geli dan mengejutkan.

"Hmm?" Sahut Jihan berdehem.

"Sebelum tidur, belajar dulu yah" kata Gus Adnan.

Jihan membalikkan tubuhnya dan melepaskan rangkulan tangan Gus Adnan pada pinggangnya.

"Seharusnya tadi sore belajar nya. Kalo malam-malam gini,yang ada Jihan udah ngantuk. Cape Gus" jelas Jihan.

Gus Adnan tersenyum. "Cari ilmu itu gak ada cape nya"

"Jihan bukan cape karna ilmu tapi Jihan cape Karna tadi siang kan kita ke taman sampe sore" ucap Jihan.

"Ngantuknya harus di lawan, pokoknya kamu harus ngaji sama belajar dulu sebelum tidur" kata Gus Adnan.

Jihan menghembus nafasnya kasar. "Iya deh iya"

Gus Adnan duduk di lantai dan diikuti juga dengan Jihan. "Jangan duduk" titah Gus Adnan.

"Lho? Emangnya Jihan mau ngaji sambil berdiri?"

"Maksud saya--kamu jangan duduk dulu Karna saya mau minta tolong kamu buat ambil kitab saya di lemari" ucap Gus Adnan seraya menunjuk pada lemari kitabnya.

Lagi,Jihan menghembus nafasnya dengan kasar. "Kenapa gak Gus aja?"

"Saya sudah terlanjur duduk" katanya.

Jihan langsung menuju ke lemari kitab tsb. "Gus! Kitab apa?"

"Fathul izar"

Mata Jihan membulat, kepalanya menoleh ke belakang menatap pria itu. "Perasaan Jihan kok kaya Fathul Izar Mulu?"

"Heh,kan memang jam tadi itu jam pelajaran Fathul Izar" kata Gus Adnan.

"Iya deh"

Seusai Jihan mengambil kitab Fathul Izar,ia duduk di lantai. Tepat di depan hadapan Gus Adnan.

"Wajahnya kok murung gitu?" Tanya Gus Adnan dengan menatap wajah Jihan.

"Gpp" kata Jihan lemas.

"Yang niat! Kalo gak---"

"Apa? Hah? Bakal ngusir Jihan dari pesantren? Bakal ngusir Jihan dari ndalem? Oh-- silahkan! Paling kagak tega" gerutu Jihan dengan wajah angkuhnya.

"Bukan,kamu bakal saya poligami"

Jihan mematung. "Oh, poligami Jihan?Silahkan!" Kata Jihan.

"Oh. Mau yah kamu saya poligami? Okeh. Saya mau cari istri yang cantiknya melebihi kamu,lebih sempurna dari kamu,lebih baik dari kamu" ucap Gus Adnan. Pria itu lalu bangkit dari duduknya menuju ke pintu, tepatnya ia akan keluar.

Ana Uhibbuki Fillah, Zaujati [End+ TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang