Chapter 33

19.3K 1.5K 32
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

----

Musyawarah atas urusan khataman dan kelulusan tiba-tiba terganggu begitu saja. Hp Adnan berbunyi,tanda seseorang menghubungi nya. Ya,itulah yang membuat musyawarah terganggu.

"Saya pamit sebentar" ucap Adnan,ia bangkit dari duduknya dan keluar dari ruangan musyawarah untuk menjawab telfon dari umma.

Telf on.

"Wa'alaikumussalam, Umma? Ada apa?"

"Cepetan pulang gih"

"Lha? Kenapa umma? Ada apa? Di ndalem gak kenapa-napa kan?" Tanya Adnan bertubi-tubi Karna ia merasa panik dan cemas.

"Pokoknya kamu pulang, kalo Abah gak usah pulang juga gpp. Tapi yang penting kamu pulang, cepet!"

"I-iya umma,Adnan bentar lagi pulang" putusnya.

Telf off.

Adnan kembali masuk ke ruang musyawarah, berniat ingin berpamitan dan meminta Abah untuk melanjutkan musyawarahnya dan memimpin nya.

"Nan? Kenapa?" Tanya Abah.

"Semuanya,saya pamit. Abah daya yang akan menggantikan dan memimpin musyawarah ini. Ada suatu kepentingan yang membuat saya harus pulang"

"Nggeh, Gus" jawab mereka.

"Lho? Ada apa nan?" Tanya Abah mengulang.

"Abah gak usah tau dulu. Biar Adnan yang urus" ucapnya.

"Assalamu'alaikum" salam Adnan.

"Wa'alaikumussalam"

****

Tibalah Adnan di ndalem,ia bergegas masuk dan memeriksa keadaan Jihan. Karna saat ini ia merasakan cemas pada wanita itu.

Saat tiba di kamar,Adnan terkejut atas tangkapan netranya yang menangkap sosok wanita yang terbaring lemah di atas kasur. Adnan bergegas menghampiri Jihan.

"Jihan? Jihan? Umma,Jihan kenapa?" Tanya Adnan.

"Tadi pingsan nan,terus umma suruh Farzan buat bawa Jihan ke kasur. Kayanya sakit deh,liat aja muka Jihan. Pucet banget,dari tadi juga umma nemenin Jihan muntah-muntah terus" jelas umma.

Adnan menatap melas wajah pucat nan tenang Jihan. "Jihan?" Panggil Adnan dengan lembut.

Atas panggilan lembutnya,mata Jihan perlahan membuka. Menatap sosok yang pertama ia lihat,ya Adnan yang pertama kali ia lihat setelah sadar dari pingsan.

"Gus,Jihan lemes" keluhnya.

"Kita ke dokter yah?" Tawar Adnan.

Namun,Jihan tetap menggeleng menolak atas tawaran dari Adnan.

"Gak mau" ucapnya.

"Jihan,kamu sakit lho. Bentar lagi acara kelulusan sama khataman,kamu sama Adnan juga harus hadir. Karna itu,biar kamu cepet sembuh kamu periksa yah?" Tutur umma.

Ana Uhibbuki Fillah, Zaujati [End+ TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang