بسم الله الرحمن الرحيم
----
Tidur lelap Jihan di ganggu oleh sesuatu di tengah malam ini. Inginnya ia membuka matanya yang melihat sesuatu yang membuat tidur nya terganggu,tapi matanya terasa berat dan malas membukanya. Jihan pun merasa bodo amat, menghiraukan sesuatu itu dan kembali tidurnya.
Sesuatu,yah. Sesuatu yang dimaksud oleh Jihan mengganggu tidurnya yaitu saat telinganya mendengar hembusan nafas. Suara nafas yang bagi ia tak asing,tapi entahlah siapa itu.
Saat gangguan itu selesai,kini beralih berubah. Sebuah tangan merangkul pinggang Jihan. Kepala seseorang menyelusup ke lehernya. Sontak Jihan terkejut,ia langsung membukakan matanya menatap siapa sebenarnya manusia yang sedari tadi menganggu nya.
Sosok itu tersenyum,lalu.
"Assalamu'alaikum, Humaira?" Sapa Gus Adnan.
"Gus Adnan! Ngaketin aja sih!" Gerutunya.
"Ustttt,jangan keras-keras. Udah malem,lagian saya pulang kenapa kamu langsung marah-marah sih"
"Kirain siapa?! Ganggu tidur mulu" gerutunya kembali.
"Iya maaf,saya mau bangunkan kamu tapi tidak tega" ucap Gus Adnan.
"Bodo ah,Jihan mau lanjut tidur lagi" katanya.
Sebelum tubuh Jihan kembali menempel pada kasur,Gus Adnan langsung melarang Jihan untuk kembali tidur.
"Bentar!" Tegasnya.
Jihan tersentak. Membulatkan matanya pada Gus Adnan.
"Apa lagi?!!!!"
"Saya salam tapi belum di jawab sama kamu lho,dosa"
Jihan menghembuskan nafasnya. "Huh! Wa'alaikumussalam"
"Humaira, bagaimana kabar mu?" Tanya Gus Adnan.
"Seperti yang anda lihat, bagaimana?" Tanya Jihan balik. Wanita itu kini sudah dalam perhitungan detik-detik terpulas dalam tidurnya kembali.
"Ngantuk?"
Tak ada jawaban dan suara itu lagi. Saat di cek, ternyata Jihan sudah kembali dalam alam mimpinya.
"Zaujati?" Bisiknya.
Jihan langsung menutup telinga kirinya dengan bantal.
"Zaujati? Saya ingin sesuatu" katanya. Jihan membalikkan badannya untuk menatap wajah pria itu dan menanyakan nya.
Perlahan ia kembali membuka matanya.
"Apa? Teh? Kopi? Makanan? Kalo itu Jihan rela bangun ke dapur demi buatin itu buat Gus Adnan" ujarnya dengan mata yang berusaha ia buka selebar mungkin.
Gus Adnan tersenyum. Meraih pipi Jihan dan menempelkan hidung nya pada hidung Jihan.
"Bukan makanan ataupun minuman"
"Terus?"
"Tubuh mu"
Langsung saja Jihan mendorong tubuh Gus Adnan,kembali membelakangi pria itu dan menutup wajahnya dengan bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuki Fillah, Zaujati [End+ TERBIT]
Fiksi RemajaCerita ini mengisahkan tentang seorang gadis yang tiba-tiba berstatus sebagai istri seorang Gus dikala ia masih berada di negara asing tempat ia mencari ilmu. Pernikahan dilaksanakan tanpa adanya pengetahuan gadis bernama Jihan itu, tepatnya ini ada...