⭐part 2 ⭐

475 43 11
                                    

Asean menatap lekat dirinya di depan cermin, hari ini seluruh organisasi akan melakukan rapat besar, hal seperti ini sudah biasa dan di anggap lumrah saat semua organisasi dunia berkumpul untuk melakukan rapat, tapi entah kenapa untuk saat ini Asean merasa gugup tidak seperti biasanya, seperti ada sesuatu yang mengganjal di dalam dirinya, tapi langsung ia tepis perasaan itu, dan langsung mengambil tas hitamnya, langsung pergi meninggalkan mansion menuju kantor.

Hal pertama yang Asean lihat saat menginjakkan kakinya ke kantor adalah, deretan mobil yang terparkir rapi terpisah dari parkiran untuk pegawai lainnya.

"Jadi mereka semua sudah datang ya..cepat sekali" ujar Asean,

ia lantas mempercepat langkahnya menyusuri lobi kantor menuju ruang rapat, bersamaan dengan itu, eu keluar dari ruangannya, dengan senyuman seperti yang biasa ia pancarkan, pandangannya tertuju pada Asean sekilas sebelum akhirnya senyum itu luntur dan berubah menjadi tatapan dingin dan datar.

Asean berjalan di belakang eu sekitar 7 langkah dari nya, Asean menatap punggung kokoh itu, ingin sekali rasanya Asean berlari dan memeluk EU tapi sayang nya ia tak punya cukup keberanian untuk melakukan itu, hingga tepat saat mereka sampai di depan pintu besar, Asean menghentikan langkahnya.

"Mau masuk ato nggak" tanya eu dengan suara dinginnya

"Ah..y..ya.." gagap Asean,

Asean melangkahkan kakinya memasuki ruangan, nampak semua organisasi sudah berkumpul di sana termasuk FBI yang kini tengah berdiri dengan senjata di tangannya, sebagai bagian dari keamanan.

Asean kini duduk di samping AFTA, yang nampak sedang membaca beberapa berkas yang ada di tangannya, Asean menghela nafas panjang, ia lantas meletakkan kepalanya di atas meja, rasanya sulit sekali untuk Asean bisa tenang

" Lo kayak orang nggak di kasih makan sebulan, lemes amat" ledek AFTA, namun tak di gubris sedikitpun oleh Asean

Suara langkah kaki, membuat semua orang di ruangan menoleh kearahnya, UN dengan setelan jas lengkap yang ia pakai membuat nya terlihat sempurna, FBI yang awalnya berdiri di dekat pintu kini berubah posisi berada di belakang UN.

"Baiklah semuanya bisakah kita mulai rapat ini" tanya UN, yang di balas oleh anggukan dari semua pihak

"Baiklah alasan aku mengumpulkan kalian adalah terkait masalah yang ada di dunia, dan masalah yang satu ini tidak bisa di anggap remeh" jelas UN

"Memangnya sebesar apa masalahnya,sungguh aku tak mengerti " tanya eu dengan wajah penuh kebingungan nya

Un menghembuskan nafas panjang sebelum akhirnya

"Para komunis kembali, dan kali ini mereka bekerja sama dengan issis

Sontak semua organisasi yang ada di dalam ruangan terdiam, issis dan komunis merupakan ancaman yang sangat sulit untuk di hilangkan.

"Terakhir para komunis itu terlihat membuat kerusuhan di taman kota"

"Ada baiknya semua anak yg terlihat komunis kita isolasi agar tak bertemu untuk sementara waktu" ujar AFTA

" Tidak bisa begitu mempertemukan mereka berarti bisa saja mereka menyatukan kekuatan mereka untuk jadi lebih kuat" balas Asean

"Aku kurang setuju tuan Asean aku yakin anak anak pasti bisa mengendalikan diri mereka sendiri, atau kau mungkin cemas jika indo akan lepas kendali bukan" imbuh EU

Asean terdiam baru kali ini EU menepis semua perkataan nya, bahkan sampai membawa bawa nama indo.

********************

Asean membaringkan tubuhnya di atas sofa panjang di ruangannya, kepalanya terasa sangat sakit memikirkan tentang hasil rapat tadi,Asean berusaha menutup matanya untuk beristirahat sejenak, sebelum ketukan pintu itu menginterupsi dirinya, namun Asean sangat tidak ingin di ganggu, sehingga dia membiarkan ketukan pintu itu untuk beristirahat sejenak.

Merasa ketukannya tidak di gubris, seorang pria masuk ke ruangan Asean hal pertama yang ia lihat adalah Asean yang tengah berbaring di atas sofa panjang, pria itu tersenyum, ia lantas meletakkan makanan yang ia beli di atas meja asean, berjalan mendekatinya, lalu mengecup hangat dahi Asean,

"Istirahatlah yang cukup" ucap pria itu, yang langsung pergi meninggalkan ruangan Asean tanpa sadar bahwa ia menjatuhkan sebuah pena yang bertuliskan nama pria tersebut.

"Have a nice dream darling".

*Tamat* ⭐⚔war between us⚔⭐[organization]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang