⭐part 11⭐🔞

753 42 4
                                    

Asean saat ini nampak tengah sibuk mengerjakan tugasnya, pandangannya tak terlepas dari layar komputernya, sudah hampir 4 jam Asean berkutat dengan komputer nya
Tak sedikit pun Asean memiliki niat untuk beranjak, hingga suara ketukan pintu mengacau ke fokus san nya.

"Masuk" ucap Asean sedikit berteriak

Pintu terbuka dan menampilkan sosok yang sangat di kenal Asean, sosok yang sangat ia rindukan,
Ya itu eu yang datang dengan setumpuk berkas di tangannya, ia berjalan ke arah meja asean, lalu meletakkan semua tumpukan berkas itu di meja.

"...h..hei...lama tak bertemu..aku kira kau tak akan masuk lagi hari ini" ucap Asean sedikit gugup

"Ya...aku harus mengurus beberapa hal di rumah...kau tau..rumahku sedikit kacau beberapa hari terakhir" jelas eu

" Ya... semangat kalau begitu"

"....kau tak merindukanku Asean" tanya eu, seraya berjalan mendekat ke arah Asean

Asean sedikit demi sedikit pun mendorong kursi ya untuk sedikit mundur agar tak terlalu dekat dengan eu, namun hal yang tak di sangka pun terjadi.

BRUGH

Asean terdiam kala eu menghempas tubuhnya ke atas meja, eu mengikat kedua tangan Asean dengan dasi miliknya, sedang Asean hanya bisa terdiam kaget dengan ulah eu barusan,

"E..eu apa yang..kau lakukan..?" EU mengelus lebut wajah asean menatap kedua matanya intens

"Kau tak merindukanku Asean..aku sangat merindukan mu"bisik eu lembut di telinga Asean

"apa, maksudmu, lepaskan aku bajingan"

"Sudah mulai kasar sekarang, kau harus bisa menjaga ucapan mu Asean..kau tak mau ada korban lagi kan dari ulahmu.." jelas eu dingin

"A..apa.."

"Belum cukupkah orang orang itu menjadi bukti kuat atas perilaku buruk mu itu.."

"Siapa yang kau maksud"

"Owh Asean apa kau tak sadar..kau gagal menjadi seorang ayah..kau biarkan teman teman mu bertengkar..dan jika bukan karena keegoisan mu..yang tak mau pergi hanya untuk menghadiri rapat kecil menggantikan un di hotel mungkin saja wanita malang itu tak akan mati menggemaskan di lift dan organisasi FBI tak akan pernah sehancur ini"

Asean terdiam, ia tak bisa berkata apapun ia memalingkan his face was reluctant to look at eu, he thought about eu's words just now, without realizing that clear liquid seemed to flow out of his eyes, Asean was crying, ya jelas saja ia menangis perkataan eu barusan benar benar menusuk hatinya, bisa di pastikan bahwa yang ingin eu ucapkan adalah ia gagal menjadi seorang organisasi di dunia dan juga gagal menjadi teman sekaligus ayah untuk anak anaknya.

Tanpa sadar eu mendekat kan wajahnya mencium pipi Asean yang jelas membuat Asean kaget,

"Apa..kau tak suka..baiklah.." eu langsung melepaskan ikatan tangan Asean lalu kembali memasang dasinya
"Maaf mengganggu waktumu Asean, aku pamit"

Setelah mengucapkan itu eu langsung beranjak pergi meninggalkan Asean, namun baru beberapa langkah ia di kagetkan dengan Asean yang tiba tiba memeluknya dari belakang

Eu tak sedikit pun ingin berbalik, ia malas hanya untuk memandang wajah Asean.

"Aku minta maaf eu..aku minta maaf atas semua nya..ini semua salahku..aku mencintaimu eu.." akhirnya kalimat sakral itu kembali keluar dari mulut Asean,namun eu tetap sama ia tak bergeming, baginya semua omongan Asean adalah sebuah bulshit.

Eu membalikkan tubuhnya memandang tajam wajah Asean
" Kau tak capek apa selalu saja bicara omong kosong!" Decak eu

"Aku tak bicara omong kosong!, Aku benar benar menyesal kau tau itu"

*Tamat* ⭐⚔war between us⚔⭐[organization]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang