Aurora

1.5K 187 20
                                    

Walaupun Wendy sudah mengakui kesalahannya, situasi masih terasa menegang. Terlebih saat gadis itu serius dengan ucapannya dan berpamitan pulang lebih dulu, ditemani satu orang driver.

Bang Si-hyuk sudah mengetahui semuanya, dan cukup marah dengan apa yang terjadi. Dia meminta untuk tidak memaksa Bangtan melakukan shooting. PD Nim pun mau tidak mau mengikuti arahan pemilik Hybe Entertaiment itu. Lagipula situasi tidak memungkinkan.

Member Bangtan terkecuali Suga, terlihat sedang berdiskusi di balkon bersama Sejin. Mereka memikirkan Suga dan Lisa yang sedari tadi mengurung diri di kamar masing-masing.

"Hyung, aku khawatir dengan mereka. Bagaimana jika aku menemani Lisa." Jungkook menyampaikan idenya.

Jin memutar bola mata malas, "Yak! Kau ini masih saja mengambil kesempatan. Kenapa tidak kau temui Suga sekali lagi. Biar di hajar muka mu itu." Omelnya ketika Jungkook, membuat maknae itu langsung mengerucutkan bibir. Sebelumnya Jungkook dengan penuh percaya diri menemui Suga, namun ia malah diusir.

Suasana kembali hening, mereka seolah memikirkan cara agar situasi kembali normal. Saat sedang mencari ide, Sejin menoleh kearah Taehyung dan Jimin yang sedang duduk bersebelahan. "Kalian!! Benar, kalian berdua!!" Member Bangtan tersentak saat Sejin tiba-tiba menunjuk Taehyung dan Jimin, membuat keduanya bingung.

"Musun nuriya, hyung? Kenapa dengan mereka?" Tanya Namjoon.

"Saat ini hanya kalian berdua yang bisa bicara dengan Suga dan Lisa. Kalau sekarang kita mempertemukan keduanya, pasti situasinya masih canggung. Aku punya ide, bagaimana jika Jimin mengajak Lisa mengobrol. Sedangkan Taehyung-ah, kau orang yang paling dekat dengan Suga. Dia pasti mau mendengarkan mu." Sejin menjelaskan.

Taehyung terlihat berpikir, "Hmm, hyung. Bagaimana kalau aku yang bicara dengan Lisa, dan Jimin menemui Suga hyung." Ucapnya.

Sejin langsung menggeleng, "Tae, kau tau kan hanya kepadamu dan Lisa, sosok Suga bisa diluluhkan. Begini saja, nanti kalian berdua ajak Suga dan Lisa ke bukit disana, secara terpisah. Nanti, jika keduanya sudah bisa diajak bicara, baru pertemukan mereka. Bagaimana? Kalian mau kan?"

Mereka semua memikirkan ucapan Sejin. "Lalu bagaimana dengan kami? Tidak mungkin kami hanya menunggu di resort." Tanya Jhope

"Untuk saat ini seperti itu dulu, biarkan Jimin dan Taehyung yang melakukannya." Balas Sejin. "Aku akan meminta beberapa bodyguard menemani kalian berdua." Lanjutnya dengan menoleh kearah Taehyung dan Jimin.

"Waeyo? Bukankan kita berdelapan bersahabat? Lebih dari 10 tahun kita saling mengenal, kenapa hanya mereka berdua yang boleh menemui Lisa? Lalu hyung hanya meminta kami diam di resort, menunggu kabar? Tanpa melakukan apapun?"

"Kook, bukan seperti itu-"

"Lalu apa?! Aku dan yang lain sama khawatirnya saat melihat Lisa tenggelam. Dan sekarang, kita diam disini tanpa melakukan apapun?" Jungkook memotong ucapan Sejin dengan intonasi menggebu-gebu.

"Kook, jangan campuri masalah ini dengan perasaan mu. Tolong kontrol ego mu!!" Jimin yang sedari tadi hanya diam akhirnya ikut bicara. Tidak ada intonasi lembut seperti ciri khasnya ketika bicara, karena kali ini ia terdengar mulai terpancing emosi.

"Fine, aku yang akan bicara dengan Lisa!"

Brukk!

Jungkook berdiri dan memundurkan kursi hingga terjatuh. Ia langsung berlari kearah kamar Lisa.

"YAAAKKKK !!!"

"JEON JUNGKOOOK !!!"

Mereka berteriak saat melihat adik bontotnya itu. Tak menunggu lama, semua orang berhamburan menyusul Jungkook.

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang