Keesokan harinya, Lisa terlihat tak sabar menunggu kedatangan member Bangtan. Jika ia biasanya malas penerbangan dini hari, kini matanya terasa sangat segar. Bahkan semalam, Rose harus memaksanya tidur, karena gadis itu bilang ingin tidur saat di pesawat saja.
"Hooaammm, pesawat kalian jam berapa?" Tanya Rose dan tak kuasa menahan kantuk.
"Jam 5, tapi karena kita memakai private jet. Tak masalah datang mepet."
"Kabari kami jika sudah sampai disana. Pakai jaket kemana pun kau pergi, suhu disana menjelang winter cukup dingin, arraseo?"
Lisa mengangguk cepat saat mendengar pesan dari Jisoo. "Arraseo eonnie, pokoknya semua pesan eonnie aku imgat hehehe."
Ting! Tong!
Bel pintu dorm Blackpink itu punberbunyi.
"Ah, itu pasti Sejin oppa."
Dibantu oleh Rose dan Jisoo, ia berjalan keluar membawa dua buah koper miliknya.
"Oppa!!!" Lisa melompat dan berlari memeluk Sejin. Jangan heran, karena Sejin yang sejak dulu bekerja untuk Bangtan, sudah seperti keluarga baginya.
Sejin pun meminta bantuan 1 orang bodyguard untuk membawakan koper Lisa ke mobil.
"Apa member Bangtan ikut dengan oppa?"
Sejin menggeleng, "Aniyo, mereka sudah duluan ke bandara. Mengantisipasi ada sasaeng atau hal yang tidak diinginkan."
"Hmm.. ara, ya sudah. Ayo oppa!" Lisa seakan tak sabar dan menarik-narik lengan Sejin.
"Oppa, kami titip Lisa ya. Kalau ada apa-apa tolong kabari kami." Jisoo kembali berpesan, seolah menitipkan anak berusia 5 tahun.
"Kau tenang saja Jisoo-ssi, semua keamanan sudah dipikirkan dengan baik oleh Sajangnim. Kalau begitu aku pamit dulu, Member Bangtan pasti sudah tiba di bandara."
"Euumm.. hati-hati oppa. Kau juga Lii, kabari kami ya." Rose pun mempersilakhan keduanya pergi.
Sambil menggandeng tangan Sejin, layaknya ayah dan anak, Lisa berjalan meninggalkan kedua eonnienya. Jisoo yang menatap bayangan Lisa semakin menghilang, tetap tak beranjak dari tempatnya berdiri kini.
"Eonnie, ada apa?" Rose bertanya pada Jisoo yang kini terlihat khawatir.
"Chaeng-ah, kenapa firasat ku tidak enak ya? Aku takut hal buruk menimpa uri Lisa." Ujar Jisoo sambil menggenggam tangan Rose.
Rose sedikit bingung, karena tak biasanya member tertua di Blackpink itu, bersikap demikian. "Eonnie, Lisa kan perginya bersama Bangtan. Tidak akan ada seorang pun yang berank mencelakai Lisa."
"Kan benar chaeng, mungkin aku hanya terlalu banyak berpikir. Ya sudah, kau masih mengantuk kan? Kita tidur lagi, besok kita berdua harus flight ke US."
Rose mengangguk, dan menggandeng tangan Jisoo untuk masuk kedalam.
.
setelah hampir 30 menit perjalanan, Van hitam yang membawa Lisa akhirnya tiba di bandara Incheon. Sejin langsung mengantarkan gadis itu ke Lounge VIP dimana member Bangtan sudah menunggu.
"Lii..." Teriak Jungkook saat melihat maknae blackpink itu memasuki lounge.
"Mianhae oppa, apa kalian sudah lama menunggu?" Ucap Lisa yang meminta maaf segera, karena merasa tak enak.
"Aniyo, kami baru saja tiba." Jawab Jin, "Bahkan aku baru merebahkan diri di sofa ini." Lanjutnya.
Lisa mengangguk, "Ah, ne oppa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
Fanfiction[COMPLETE] 23 CHAPTER Kisah seorang Lalisa Manoban, Kpop idol asal Thailand yang dikelilingi oleh 7 pemuda tampan, Bangtan Sonyeondan. Pertemanan yang terjalin selama 11 tahun itu, tanpa sadar membuat mereka tidak bisa membedakan, garis antara persa...