"Ji-jim.."
Buughh!!
Jimin memukul keras rahan Taehyung, yang kini berada di bawah kukuhannya.
Lisa yang melihat hal itu pun begitu terkejut, kesadarannya seolah kembali. Dia menaikan bajunya yang sempat terbuka karena ulah Taehyung.
Jimin menatap Taehyung dengan mata yang memerah, menahan tangisnya. "Kau bajingan!!! Apa yang kau perbuat!!!! Lisa itu sahabat kita KIM FUCKING TAEHYUNG!!!!!"
Buuggghhh!
Jimin kembali memukul pipi Taehyung tanpa belas kasihan.
"Oppaaa!!! Stop it." Lisa memegangi tangan Jimin, dengan tatapan memohon. Berharap pria itu berhenti memukuli Taehyung.
"Lii, bajingan ini sudah mencumbu mu!!! Dia sama saja melecehkan mu!!!" Teriak Jimin seraya menunjuk kearah Taehyung.
Lisa mengeleng cepat, "A-aniyo oppa.. Taehyung oppa tidak seperti itu. Kami-" ucapan Lisa menggantung, matanya kini berkaca-kaca seakan begitu malu dengan apa yang dilihat oleh Jimin.
"Kami apa Lii?" Tanya Jimin, "Apa dia memaksamu? Atau memasukan sesuatu ke minuman mu? Jawab aku Lalisa Manoban!!" Bentaknya dengan nafas yang tak beraturan, dan mata yang ikut berkaca-kaca.
Lisa tersentak saat Jimin membentaknya seperti itu. Selama ini, Jimin adalah orang yang tidak pernah sedikitpun bicara dengan nada meninggi kepadanya. Hal ini membuat Lisa terluka, dan semakin terdiam. Tak mampu menjawab pertanyaan Jimin.
"Kita melakukannya dengan senang hati Park Jimin-ssi..!!'"
Bukan Lisa yang menjawab, melainkan Taehyung. "Wae??? Apa perlu aku memutar CCTV diatas sana?" Dia menunjuk arah CCTV yang terletak di pojok kanan atas. "Agar kau melihat bagaimana panasnya ciuman kami ber-"
Buugghh!! Buugghh!! Buuggghhh!!
"Oppaaaa!! Hentikaaann!!!" Lisa berteriak sambil menangis merangkul lengan Jimin, yang kini memukul Taehyung tanpa ampun. Mata Jimin seolah sudah tertutup dengan amarah yang memuncak, tak mengingat bahwa Taehyung adalah sahabat dekatnya. Tak memperdulikan Lisa yang kini menangis histeris. Entah kenapa hatinya sangat terluka dengan perkataan Taehyung.
Mata sipit Jimin menatap Taehyung yang kini mengerang kesakitan. Sudut bibir pria itu bahkan mengeluarkan darah yang menetes. Namun bukannya kasihan Jimin merasa Taehyung pantas mendapatkan itu semua.
"Kau bohong Kim Taehyung!!! Kau pasti sengaja membuat Lisa mabuk!!! Kau bajingan!!!!" Teriak Jimin sembari meremat kemeja Taehyung.
Pemuda Kim yang saat ini terlihat babak belur itupun, tiba-tiba tertawa seraya membuang ludah kearah kiri. "Hah! Kau tanyakan pada Lisa. Aku bahkan tidak memaksanya. Kami melakukan itu semua DENGAN BAHAGIAAA Park Jimin-ssi."
Jimin menoleh kembali kearah Lisa, tanpa melepaskan kerah baju milik Taehyung. "Benar yang dia katakan Lii?" Tanyanya dengan penuh penekanan. Lisa seakan tak kuasa mengeluarkan satu kata pun. Dia hanya memejamkan mata, dan mengangguk pelan.
Degh!
Jimin tak mengerti, namun rasanya saat ini seperti sebuah pisau menghujam dadanya. Ia bahkan tak sadar bulir air matanya menetes begitu saja, di ujung mata. Tangannya bahkan terlalu lemas untuk meremat kerah Taehyung.
"Op-oppa.. aku-"
Jimin menepis tangan Lisa dengan kasar. Dia bangkit dari atas tubuh Taehyung dan berjalan ke luar. Lisa yang melihat hal itu segera beranjak dan bermaksud mengejar Jimin, namun Taehyung menahan tangannya.
"Aniyo! Jimin sedang emosi Lii."
"Lepas!!" Lisa menepis tangan Taehyung dan tetap mengejar Jimin. Membuat pemuda Kim itu terdiam melihat bayangan Lisa semakin menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
Фанфик[COMPLETE] 23 CHAPTER Kisah seorang Lalisa Manoban, Kpop idol asal Thailand yang dikelilingi oleh 7 pemuda tampan, Bangtan Sonyeondan. Pertemanan yang terjalin selama 11 tahun itu, tanpa sadar membuat mereka tidak bisa membedakan, garis antara persa...