Puas bermain di pantai, mereka semua kembali ke rumah Jimin. Saat itu, waktu telah menunjukan pukul 9 malam. Rencana awal mereka akan pergi setelah melihat sunset. Namun apalah daya, ketika empat orang itu malah asyik bercerita sembari duduk di pantai. Sesampainya di rumah Jimin, mereka semua langsung membersihkan diri dan berganti pakaian.
"Hatttccchhiiiuuu." Lisa yang baru saja keluar dari kamar, tiba-tiba bersin. Hal ini membuat perhatian yang lain langsung tertuju pada Lisa.
"Omo! Apa kau sakit?" Rose langsung menghampiri Lisa dan menaruh tangannya di dahi gadis itu. "Yaakk!! Kau demam Lalisa! Kenapa kau masuk kedalam air, heuh? Sudah tau sekarang sedang musim dingin." Omelnya panjang lebar.
"Aku- haatttttttcchhhiiii." Lisa kembali bersin.
"Kau demam?" Taehyung juga ikut mengecek suhu tubuh Lisa, dengan menempelkan punggung tangannya, ke dahi gadis itu. Wajahnya kini terlihat panik. "Kita ke dokter ya?"
Lisa langsung menggeleng, "Aniyo, aku hanya lelah oppa, gwenchana." Jawabnya.
"Lii, benar kau tak apa? Oppa tidak kau kau drop." Kini Jimin yang terlihat gelisah, menangkup wajah mungil Lisa dengan kedua tangannya.
Lisa kembali menggeleng pelan, "oppa.. chaeng-ah.. aku baik-baik saja." Balas Lisa dengan senyuman di wajahnya.
Sebenarnya, Jimin masih ragu melihat muka Lisa yang mulai terlihat pucat. "Ya sudah, sekarang kau istirahat ya. Biar Chaeng menemanimu." Ucapnya lembut dan diangguki Lisa.
Rose menggandeng Lisa, namun sebelumnya ia berpamitan dengan kekasihnya. "Aku tidur dulu ya oppa, love you." Ucapnya dan disambut dengan kecupan hangat dari Jimin di dahinya.
Lisa dan Taehyung yang melihat romantisme pasangan baru itu pun, hanya bisa terdiam sambil memandang satu sama lain.
"Good night sayang," ucap Jimin lembut kepada Rose. "Good night adik ku sayang, celat sembuh ya." Lanjutnya kepada Lisa.
"Lii.."
Saat akan berjalan menuju kamar, ibunda Jimin memanggilnya. Seperti ada sesuatu yang ingin disamlaikan.
"Eomma, ada apa?"
"Di depan ada teman kalian dari Seoul. Katanya dia mau bertemu Lisa."
"Bertemu dengan ku? Siapa eommonie?" Tanya Lisa penasaran.
Ibunya Jimin sempat diam mengingat nama tamu, yang datang malam-malam begini dari seoul. "Hmm, Wendy! Kalau tidak salah dia juga seorang idol, tapi eomma lupa dia group apa."
Mendengar nama Wendy, membuat Taehyung dan Jimin saling bertatap. Kini ekspresi mereka seketika berubah, seperti masih memendam amarah terhadap gadis itu.
"Oh, kamsahamnida eommonie. Aku akan menemuinya."
"Ya sudah, eomma ke dalam dulu ya. Nanti Bibi Sun akan membuatkan minuman." Balas Ny. Park, lalu berlalu ke arah dapur.
"Biar aku yang temui dia!" Taehyung seakan tak mau Lisa menemui gadis itu. Namun dengan cepat Lisa menahan tangan pria itu.
"Oppa, aniyo. Biar aku menemuinya."
"Kalau begitu kami harus ada disana!" Kini Jimin terlihat kesal, sama seperti Taehyung.
Rose yang belum tau cerita tentang kejadian di Iceland, sedikit bingung dengan sikap Jimin dan Taehyung. "Sebenernya ini ada apa? Kenapa kalian berdua seperti marah? Bukankah Wendy eonnie dekat dengan kami?" Tanyanya.
"Aniyo! Dia wanita yang jahat chaeng-ah. Dia hampir membuat Lisa kehilangan nyawa saat di Iceland!" Sahut Taehyung.
Rose membulatkan mata dan terkejut, "JINJJAAA??!!! Yakkk!! Kau tidak cerita pada kami-" Ucapannya terpotong, saat Lisa menutup mulut Rose dengan tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
Fanfiction[COMPLETE] 23 CHAPTER Kisah seorang Lalisa Manoban, Kpop idol asal Thailand yang dikelilingi oleh 7 pemuda tampan, Bangtan Sonyeondan. Pertemanan yang terjalin selama 11 tahun itu, tanpa sadar membuat mereka tidak bisa membedakan, garis antara persa...