PROLOG

391 19 0
                                    

"Pemenang pertandingan paduan suara regional tahun ini adalah... GLANCE!!!" ujar presenter bertubuh tinggi dan cantik itu lantang. Sontak sorak sorai dari anggota Glance pecah memenuhi ruangan. Mereka berhamburan menuju panggung. Seseorang dari mereka yang adalah leader Glance menerima tropi dan mengacungkannya ke angkasa. Mereka melompat kegirangan. Ini adalah kemenangan pertama Glance di regional setelah hampir lima tahun 'redup'.

Luna menoleh ke arah Serrivan, lawan mereka di final. Kekalahan sontak telah mengubah air muka mereka jadi sekejam monster, seperti biasa. Namun Luna tak gentar. Dia memang merasa agak ngeri tapi dia tak ingin memikirkan yang buruk-buruk meskipun suatu saat itu pasti terjadi.

Bagi Serrivan, Glance adalah aib dunia, bila bisa dianalogikan separah itu. Glance yang secara 'kemasan' jauh lebih colorful dibandingkan Serrivan yang 'dark' memang terlihat seperti permen anak kecil yang bikin Serrivan eneg melihatnya. Tapi kedua grup ini telah jadi musuh sejak bertahun-tahun lamanya, dan belum ada yang bisa mendamaikannya.

"BODOHH!!!" bentak gadis berambut panjang. Orang-orang di hadapannya sontak kaget dan tertunduk. "Kenapa kita bisa kalah dari mereka hah?"

"Itu kan udah keputusan juri, Zoe," jawab Luisa, yang tampak santai sambil memainkan iPhone nya. "Terima aja lah,"

"EH!" bentak cewek itu makin meradang. "Ini semua gara-gara lo ya! SOLO LO ITU JELEK TAU ENGGAK SIH LO!"

Luisa menegakkan kepalanya, mendapati Zoe tengah memandangnya penuh emosi.

"Oh ya?" sahut Luisa mulai kesal namun nada suaranya terkontrol. "Gue enggak pernah tuh pengen ditunjuk jadi solo. Lo lo semua yang nunjuk gue. Jadi jangan nyalahin gue kalo kalah. Introspeksi diri sendiri dong!"

"Ya udah lah Zoe," lerai Natra lebih karena dia tak ingin sahabatnya berdebat dengan Luisa. "musim depan kita balas,"

"Si kacrut ini bikin gue kesal tau enggak lo," ujar Zoe belum melepas pandangannya dari Luisa. "Lo sekali lagi gitu gue-"

"-apa? Lo mau apain gue hah?"

"Udah Zoe, sesama Serrivan kita enggak boleh renggang, paham lo?" lerai Natra lagi lalu menggiring Zoe menjauh.

"Tuh liat leader kalian! Taunya nyalahin orang mulu, enggak pernah liat diri sendiri. Kaca di rumahnya udah pecah semua kali!" ujar Luisa kesal kepada anak-anak Serrivan lain begitu Zoe dan Natra jauh. "Lama-lama gue enggak betah ada di paduan suara ini," batinnya.



GLANCE #1: Mr. Eagle & Ms. SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang