Epilog

43 7 0
                                    


Aku tau aku bodoh karena telah menyakiti seekor angsa yang cantik

Dia membasuh lukaku tapi aku membuat luka di hatinya

Dia mencium dengan paruhnya tapi aku mematuknya dengan paruhku yang tajam

Bagi dia aku adalah misteri, tapi bagiku dia adalah keajaiban

Seandainya ada satu permintaan yang bisa Tuhan kabulkan untukku,

Aku ingin Tuhan hantarkan dia kemari, ke sisiku

Supaya aku bisa bilang betapa aku mencintai dia

Dan tanpanya, aku hanyalah seekor elang yang patah sayapnya..

Luna tersenyum membaca kertas tersebut. Kertas yang diambilnya dari dalam botol yang terdampar di pinggir pasir. Alice dan Corrine lalu berjalan menghampirinya.

"Pulang yuk, kata penjaga pantai disini entar lagi mau pasang," ujar Alice, diiyakan oleh Corrine.

Tapi Luna tidak menjawab, pandangannya masih terpaku ke kertas yang dipegangnya. "Apaan itu, Lun?" tanya Alice lagi begitu melihat kertas itu.

Alice dan Corrine lantas mengelilingi Luna untuk ikut membaca. Setelah beberapa saat, Alice memekik kegirangan, membuat Luna agak kaget. "Ya ampun, so sweet banget sihhh,"

"Iya, lo dapet darimana Lun?" tanya Corrine.

Luna menunjuk botol tergeletak tak jauh dari kaki mereka. "Seseorang pasti udah menghanyutkan ini beberapa waktu yang lalu, tapi ombak membawanya kembali kesini,"

"Wahh,, siapapun yang udah nulis ini, pasti dia itu cinta banget sama pasangannya. Kayak di film-film gitu ya nggak, Rin?"

"Iya, Lis. Dia mencurahkan semua perasaannya ke surat dalam botol ini, trus dilempar ke laut lepas, terus suatu saat, ombak bakalan mengantarkan botol berisi harapan itu kembali ke pinggiran ketika cinta sejati nya itu datang,"

Dan Luna tiba-tiba teringat seseorang. Ketika dia lihat lagi kertas pembungkus permen karet yang dipegangnya sekarang adalah permen karet yang pernah diberikannya pada seseorang. Sejenak nama orang tersebut kuat menggema di dalam pikirannya, diantara suara Alice dan Corrine, suara orang-orang yang berada di pantai saat itu, dan suara ombak yang berkejar-kejaran. Rival. Dia tersenyum.



So.. this is the end of this first book of GLANCE! Thank you for reading.. I'll confirm for the next book. 

xx krisrjan

GLANCE #1: Mr. Eagle & Ms. SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang