[DARK]
.
.Ziva menatap Lexa yang membawakan makanan untuknya. Gadis itu membantunya duduk. Lexa hanya diam dan dia menyuapi Ziva.
Ziva hanya diam dan menerima suapan tersebut. Wajah cantiknya tertunduk.
"Kau merindukan rumah mu?" Tanya Lexa tiba tiba.
Ziva hanya mengangguk singkat.
"Kau sudah terjebak di dalam dunia gelap Ansell. Jika bukan kematian yang menjawabnya maka itu adalah penderitaan" Ujar Lexa.
"Kesalahan apa yang kau buat?" Tanya Lexa.
Ziva menggeleng. Dia tidak tahu kesalahan apa yang dia perbuat kepada Ansell.
"Mungkin saja dia tertarik dengan mu" Ujar Lexa lagi.
Ziva hanya terdiam. Sejauh ini dia belum tahu apa alasan Ansell memperlakukan dirinya seperti itu.
✨✨✨
Ansell masuk ke dalam bilik Ziva. Gadis itu hanya termenung sambil menatap jendela.
"Mau jalan jalan?" Tanya Ansell.
Ziva menggeleng pelan. Ansell mengangkatnya dan menaruhnya di kursi roda. Ziva sedikit takut dengan perlakuan laki laki itu.
Ansell mendorong Ziva keluar kamar dan membawanya keluar rumah. Ziva menatap kakinya yang sekarang juga bengkak.
Ansell berhenti di depan ladang luas. Semuanya berumput dan hijau. Ansell membawa Ziva ke sana gadis itu menatap Ansell dari bawah.
Perlahan laki laki itu berbalik meninggalkannya. Ziva panik sendiri.
"Ell" Panggil Ziva sendu.
"Nanti gue jemput"
Ziva menggeleng cepat.
"Ell takut" Ziva menatap Ansell sendu.
Tidak lama setelah kepergian laki laki itu hujan datang dengan lebat. Ziva menangis terisak. Dia turun dari kursi rodanya. Merangkak dengan susah payah untuk menolong anak kucing yang kehujanan. Di peluknya anak kucing tersebut lalu dia letakkan di bawah kursi rodanya.
"Mama Ziva takut. Mama ayo jemput Ziva ma" Gadis itu meraung raung.
Ziva memeluk kakinya sendiri. Dia ketakutan mendengarkan suara petir. Matanya bergerak gelisah. Sampai kapan dia akan seperti ini. Dia tidak pernah mengusik sedikit pun laki laki itu tapi kenapa dia jahat.
✨✨✨
"Gavin, kemana anak mu. Tidak pulang pulang sejak kemarin" tanya Riska.
"Lagi di rumah Samudra ma, aku nyuruh buat cek villa juga kemarin" Jawab Gavin.
"Suruh dia cepat pulang. Jangan lama lama di luar" Ujar Riska.
"Iya mah, ini juga mau aku telfon" jawab Gavin.
"Mama saranin, Ansell sudah besar, kamu nggak mau nikah? Mama tau perasaan kamu. Tapi ell kan juga butuh figur seorang mama" Ujar Riska.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZIVA ALMANTHEA (ARABELLA 2)
Teen Fiction"Tidak ada lagi rindu yang tersisa selain rindu ku untuk bertemu dengan Tuhan. Pulang ke pangkuannya dan damai di pelukannya. Tangan kokoh yang seharusnya menjadi tumpuan untuk berjalan juga ikut menampar. Menggores banyak luka di hati malaikat keci...