2. DUA

79 3 0
                                    

[ZIVA YANG POLOS]
.
.

Setelah pulang sekolah Ansell dan teman temannya kembali ke gudang untuk melihat keadaan Ziva. Gadis itu masih memejamkan matanya damai.

"Lo yakin mau biarin dia di sini?" Tanya Samudra kepada Ansell.

"Kalau dia kenapa Napa kita nggak punya mainan lagi" Sambungnya.

"Kita bawa ke rumah Lo aja El" Saran Dirga.

"Lo gila?!" Sentak Samudra.

"Ya udah ke mana jadinya" kesal Dirga.

"Ya udah deh ke rumah gue" Ujar Samudra mengalah.

"Tapi Lo ingat, jangan sentuh" Peringat Ansell.

"Iya iya" Kesal Samudra.

Hingga akhirnya mereka membawa Ziva ke rumah Samudra. Ansell akan memastikan jika laki laki itu tidak akan menyentuh Ziva.

✨✨✨

Mata Ziva  yang polos terbuka. Dia menatap sayu sekitar gudang. Tangannya yang satu tidak bisa dia gerakkan lagi.

"Mama" lirih Ziva hampir tidak kedengaran.

"Takut" Ziva menagis kecil.

Gadis itu berusaha melepaskan ikatan di kaki dan tangannya, tapi gagal. Tidak lama seorang laki laki datang menghampirinya.

Mata polos Ziva menatap Ansell yang berjalan mendekat. Dia memundurkan tubuhnya ke belakang karena ketakutan.

"Makan" Ansell meletakkan sepiring nasi.

Ziva menggeleng ketakutan melihat piring itu.

"Lo mau mati?!" Tanya Ansell dingin.

Ziva menggeleng dan menutup mulutnya rapat rapat. Ansell melepaskan ikatan di tangan Ziva. Membuat gadis itu kesakitan karena Ansell menyentuh tangannya.

"Makan" Perintah Ansell.

Ziva menggeleng cepat. Dengan terpaksa Ansell memaksa Ziva untuk makan. Dia memegangi rahang gadis itu dan memaksa gadis itu menelan makanannya.

"Pulang" Ujar Ziva sedih.

Ansell hanya diam. Setelah beberapa suapan gadis itu terdiam. Matanya berair dan keringat dingin bermunculan. Ziva menolak suapan kasar dari Ansell.

Ansell menatap gadis itu kesal. Makan saja sudah seperti di racuni. Dia terpaksa menarik kuat rambut Ziva agar mau membuka mulutnya. Darah di hidungnya turun lagi. Air mata Ziva turun deras.

Tidak sengaja Ziva membuat nasinya tumpah. Ansell menatap Ziva datar. Tubuh gadis itu bergetar dan nafasnya tidak beraturan. Tidak lama gadis itu memejamkan matanya.

Ansell mendengus kesal. Lemah sekali pikirnya. Sebenarnya Ziva alergi kacang tapi dia tidak berani bilang. Ansell beranjak meninggalkan gadis itu.

✨✨✨

Pukul 19.00
Kediaman Gavin kini ramai karena Tasya juga pulang bersama suaminya. Bayi manja itu tidak mau lepas dari Ansell.

AZIVA ALMANTHEA (ARABELLA 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang