[KEHILANGAN]
..
Ansell mengangkat Ziva yang masih setia memeluk makam sahabatnya. Dia membawa Ziva pergi dari sana. Gadis itu masih setia memejamkan matanya.
Ansell membawa Ziva ke rumah yang tidak di ketahui siapapun termasuk teman temannya. Dia meletakkan gadis itu di salah satu bilik dan menatapnya tak terbaca.
Dia mengikat Ziva terlebih dahulu kemudian meninggalkannya.
✨✨✨
Kini Ansell sudah berada di rumah Samudra. Ketiganya berkumpul. Ansell terdiam hanyut dalam pikirannya.
"Ell, Lo udah temuin Ziva?" Tanya Samudra.
Ansell menggeleng.
"Gue khawatir kalau dia bakal bunuh diri" Sambungnya.
"Lo nggak mau perbaiki hubungan orang tua Ziva? Setidaknya dia punya rumah untuk pulang" Ujar Dirga.
"Gue khawatir jika ini juga bakal terjadi sama anak gue nanti" Samudra menghembuskan nafasnya.
"Gue.... Udah bunuh Sekar. Sebenarnya gue sayang sama dia. Tapi gue nggak mau jatuh cinta" Jujur Dirga.
"Lo suka?" Tanya Ansell.
Dirga mengangguk. Kisah cinta orang tuannya yang membuatnya tidak mau lagi mengenal cinta.
"Sekarang Lo nyesel?" Tanya Samudra.
"Nggak! Gue benci jatuh cinta" Ujar Dirga.
"Gue yakin Lo bakal jilat ludah sendiri" Peringat Samudra.
"Gue mau cari Ziva" Samudra beranjak dari duduknya.
✨✨✨
Ansell memutuskan untuk melepaskan Ziva setelah gadis itu siuman. Dan sekarang Ziva sedang ada di kamarnya.
Dia memutuskan untuk meninggalkan kota. Dia menata semua pakaiannya. Dia ingin pergi.
"Maaf ya Sekar. Ziva memilih pergi. Ziva cape banget"
Ziva merapikan pakaiannya. Kemudian gadis itu tertidur. Besok dia akan pergi ke sekolah.
✨✨✨
Pukul 07.00
Ziva pergi ke sekolah tetapi tidak memakai seragam. Dia pergi ke ruang kepala sekolah terlebih dahulu."Ada yang bisa saya bantu Ziva?"
"Pak, Ziva mau pindah sekolah" Ujar Ziva sedih.
"Kamu yakin?"
"Iya pak, Ziva mau ikut Oma" Jawab Ziva.
"Kamu ada masalah di sekolah? Atau ada yang melukai kamu?". Tanya kepala sekolah tersebut.
"Tidak ada pak". Jawab Ziva berusaha untuk kuat.
"Ya sudah kalau begitu, saya beri suratnya, kamu kembalikan jika kamu sudah mantap kalau nggak mantap kamu buang aja" Ujar kepala sekolah.
Ziva mengangguk mengerti. Gadis itu berpamitan setelah itu dia berjalan menuju lokernya untuk mengambil barang barangnya.
"Lho Ziva kok di ambil semua?" Tanya Theo.
"Iya, Ziva mau pindah sekolah" Jawab Ziva.
"Yah... Ya udah, ayo gue bantu" Tawar Theo.
Ziva mengangguk dan mengambil semua barang miliknya. Dia juga mengambil semua barang Sekar.
"Lo mau pindah ke mana?" Tanya Theo.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZIVA ALMANTHEA (ARABELLA 2)
Teen Fiction"Tidak ada lagi rindu yang tersisa selain rindu ku untuk bertemu dengan Tuhan. Pulang ke pangkuannya dan damai di pelukannya. Tangan kokoh yang seharusnya menjadi tumpuan untuk berjalan juga ikut menampar. Menggores banyak luka di hati malaikat keci...