BEILLA, gadis kecil cantik dan pandai menari berumur 7 tahun, yang selalu dimanja dan mendapatkan semua yang di inginkannya hanya dalam kedipan mata.
Hingga banyak orang yang merasa iri kepadanya, bahkan beberapa orang di antaranya selalu mengganggu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini pak, bu, non. Es creamnya." ucap seorang laki laki parubaya, seraya memegang nampan berisi es cream dan meletakkannya di meja Remanj, Kanie, dan Bella. Yakni laki laki tersebut adalah pelayan yang sudah puluhan tahun bekerja di sana, laki laki tersebut pun sudah menjadi orang kepercayaan pemilik cafe.
"Baik, terima kasih ya pak." ucap Remanj seraya tersenyum tipis.
"Yeayyyy akhirnya es creamnya datang." ucap Beilla dengan hebohnya.
"Itu pialanya non Beilla ya?" tanya laki laki parubaya itu, seraya menunjuk piala yang terletak di meja.
"Iya, pak itu piala aku." jawab Beilla seraya menyantap es cream kesukaannya.
"Wahh, hebat banget non Beilla. Selamat ya non."
"Makasi ya pak." ucap Beilla lalu tersenyum tipis.
"Non Beilla memang hebat, pinter pula." ucapnya dengan bangga terhadap Beilla yang selalu menjadi pelanggan favoritnya sejak dulu.
"Si bapak bisa aja." sahut Remanj di sela sela makan es creamnya.
"Yaudah, kalah begitu saya permisi dulu ya. Pak, Bu, non Beilla."
"Baik pak." ucap Remanj, Kanie, dan Beilla secara bersamaan.
Laki laki parubaya itu pun langsung bergegas kembali melakukan pekerjaannya, walaupun laki laki itu sudah tua sekali, tetapi laki laki parubaya itupun selalu semangat untuk bekerja. Maka dari itu Remanj, Kanie, dan beilla pun sering kali memberikan rezeki terhadap laki laki parubaya itu.
"Enak banget ya es creamnya, udah lama banget aku gak makan es cream lagi." tutur Beilla yang kini di mulutnya sudah penuh dengan es cream.
Remanj dan Kanie yang mendengar itupun tertawa kecil.
"Bukannya baru 2 hari yah gak makan es creamnya." ucap Kanie.
"Mama kaya gak tau anaknya aja, baru sehari aja gak makan es cream udah kaya apa tau." tutur Remanj lalu tertawa kecil, Kanie yang mendengarkan ucapan Remanj barusan pun ikut tertawa. Yang membuat anak semata wayangnya itu tersipu malu.
"Ihh papa, mama!" sunggut Beilla lalu membentuk bibirnya itu membentuk lekukan.
"Dih ngambek." ledek Remanj.
"Papa." sungut Kanie, dirinya tahu betul Beilla pasti akan langsung ngambek dan terdiam jika abis di ledekin.
"Iya mama, princess ku yang cantik." tutur Remanj seraya mengedipkan matanya satu.
"Ihh, genit banget si." ucap Kanie dengan kesal.
"Yah gapapa kali genit genit dikit mah." tutur Remanj lalu tersenyum tipis.
