Wajib follow akun Instagram :
@syifanadya_23
@wp.immisteriDrett drett
Suara handphone berbunyiDengan cepat perempuan yang sedang berdiri dengan wajah yang penuh kekhawatiran itu merogoh sakunya untuk mengambil benda gepeng tersebut.
Terpampang djelas nama Remanj di sana.
"Haloo, ada apa ya pak Remanj?" tanya Nadeline dengan wajah yang masih khawatir menunggu nama anak murid tersayangnya di panggil untuk maju ke depan.
"Gimana bu Nadeline, apakah Beilla sudah tampil?" tanya Remanj di sebelah telepon sana.
"Belum pak, ini saya dan Beilla masih menunggu nama Beilla untuk di panggil." jawab Nadeline seraya memperhatikan orang orang yang berada di atas panggung yang begitu megah.
"Maaf pak, saya tidak bisa mengangkat telepon ini lama lama. Dikarenakan sinyal di sini sangat jelek dan juga saya ingin fokus untuk memberi semangat agar bisa membuat Beilla tidak terlalu gugup untuk di atas panggung nanti."
"Baiklah bu Nadeline, tolong titip princess kecil saya ya." ucap Remanj sebelum akhirnya telepon antara keduanya terputus.
"Bu Nadeline, aku jadi takut salah gerakkan nantinya." tutur Beilla dengan wajah yang dibuat sekhawatir mungkin.
"Kamu kan udah latihan dengan sangat lama untuk ikut lomba ini, ibu juga yakin kamu pasti bisa." ucap Nadeline meyakinkan anak muridnya tersebut.
"Tapi, lawan saya ternyata sangat pintar pintar....bagaimana nanti kalau aku tidak bisa membawa piala kemenangan untuk present ballet." ucap Beilla seraya melihat peserta yang sedang tampil di atas panggung.
"Memang atau tidak itu tidak penting, yang terpenting kamu sudah usaha sebaik mungkin untuk present ballet." jelas Nadeline berusaha membangkitkan semangat Beilla kembali.
"Sekarang kita panggilkan Beilla Gravety dari present ballet." ucap seorang perempuan yang berada di atas panggung sana.
"Nama kamu udah di panggil, sekarang kamu maju kedepan berikan gerakan gerakkan yang selama ini udah kamu latih untuk lomba ini." ucap Nadeline, yang langsung mendapatkan anggukan kepala dari Beilla.
"Semangat Beilla!" teriak Nadeline.
Setelah beberapa menit di atas panggung, akhirnya Beilla kembali ke bangku tunggu. Untuk menunggu hal hal yang paling menegangkan ini dimulai. Yaitu pengumuman kemenangan, karena penampilan Beilla tadi adalah penampilan terakhir dari peserta yang mengikuti lomba ballet tersebut.
"Aduh, bu Nadeline aku jadi takut nih." ucap Beilla seraya mengusap usap kedua tangannya.
"Ibu yakin, kamu sudah memberikan yang terbaik untuk present ballet, jadi untuk menang atau kalahnya itukan hanya perlombaan. Jika kalah, kan kita bisa ikut lomba lagi di tahun depan."
KAMU SEDANG MEMBACA
BEILLA
HororBEILLA, gadis kecil cantik dan pandai menari berumur 7 tahun, yang selalu dimanja dan mendapatkan semua yang di inginkannya hanya dalam kedipan mata. Hingga banyak orang yang merasa iri kepadanya, bahkan beberapa orang di antaranya selalu mengganggu...