Wajib follow akun Instagram :
@syifanadya_23
@wp.immisteri"Iya, misi pencarian. Bu Nadeline mau bantukan?" tutur Kanie yang membuat Nadeline menjadi tampak bingung atas ucapannya.
"Misi pencarian, dalam rangka apa ya bu Kanie kalau boleh tau?" tanya Nadeline yang masih bingung atas ucapan Kanie.
Kanie pun dengan senang hati menjelaskan semuanya secara detail di sebrang telepon sana, kepada Nadeline agar Nadeline tidak kebingungan atas ucapannya mengenai misi rahasia ini.
"Baik bu Kanie, saya siap membantu misi pencarian bu Kanie dan pak Remanj untuk mencari bando kesayangannya Beilla yang hilang." sungut Nadeline akhirnya, membuat Kanie yang berada di sebrang telpon sana bernapas dengan lega.
"Terima kasih ya bu Nadeline sudah mau menjadi bagian dari misi pencarian ini." dengan senyuman tipis walaupun Nadeline tidak dapat melihatnya.
"Sama sama bu Kanie, biar bagaimana pun Beilla kan anak murid saya dan selalu membantu saya untuk mengajari murid murid yang belum bisa menguasai gerakkan. Dan Beilla dengan senang hati membantu saya sampai murid tersebut dapat menguasai gerakkan dengan baik." jelas Nadeline sebelum akhirnya mereka menutup telponnya masing masing.
Setelah Nadeline meninggalkan murid muridnya selama beberapa menit untuk mengangkat telpon dari Kanie selaku orangtua dari Beilla. Akhirnya Nadeline kembali ke tempat di mana murid muridnya latihan dan kembali melatihnya.
"Gimana anak anak, udah bisa gerakkan yang kemarin?" tanya Nadeline kepada semua muridnya.
"Belum bu." tutur semua murid kecuali Beilla.
Nadeline pun tertawa mendengar ucapan semua muridnya itu."Sekolah di rumahnya kelamaan ya makannya kalian lupa gerakkannya." disertai tawa kecil.
Semua murid pun membenarkan ucapan Nadeline barusan, memang benar. Biasanya libur 1 atau 2 hari saja sebagian murid bisa lupa beberapa gerakkan, apalagi sekarang selama 2 minggu hanya latihan via vidio saja.
"Yasudah kalau begitu kalian semua boleh istirahat. Nanti kita lanjutin lagi." tutur Nadeline yang langsung membuat tempat latihan tersebut menjadi sepi dalam sekejam dan hanya meninggalkan Beilla yang masih berdiri mematung di tempat.
Nadeline yang melihat itupun menggeleng gelengkan kepala pelan lalu tersenyum tipis. Nadeline pun melangkahkan anak kakinya dengan sangat amat pelan untuk pencapaian dimana anak murid kesayangannya itu berada.
"Beilla, kamu kenapa sayang, kok wajahnya sedih seperti itu?" tanya Nadeline kepada Beilla yang masih berdiri mematung di tempat dengan kepala tertunduk lesuh.
Nadeline pun mengingatkan ucapan Kanie di via telpon tadi, ternyata benar ucapan Kanie. Beilla sekarang menjadi lebih pendiam dan tidak seceria dulu.
"Gapapa kok bu Nadeline." ucap Beilla dengan nada yang sangat pelan dan hampir tidak terdengar, lalu bergegas pergi dari pandangan Nadeline.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEILLA
TerrorBEILLA, gadis kecil cantik dan pandai menari berumur 7 tahun, yang selalu dimanja dan mendapatkan semua yang di inginkannya hanya dalam kedipan mata. Hingga banyak orang yang merasa iri kepadanya, bahkan beberapa orang di antaranya selalu mengganggu...