O12

2K 158 2
                                    

Double update!!


HAPPY READING~

****

Chika mengangguk-ngangguk dan memuji cookies buatan Aran dalam hatinya saat baru saja mencicipi satu. Makanan itu sangat pas di mulutnya, begitu lezat walau baru mencicipi satu saja.

Tak hanya rasa, bentuknya pun terlihat lucu. Aran sengaja membuatnya seperti bentuk-bentuk wajah dengan choco chips berwarna-warni.

"Gimana? enak kan?" Aran bertanya dengan percaya dirinya.

"Eum, b aja!" balasnya dengan ketus, Chika masih kesal perkara ia tidak diizinkan bermain bersama singa yang beberapa menit lalu baru ia jumpai.

Aran tertawa kecil, "Oke, saya maklumi. Sebenarnya enak kan? tapi kamu hanya gengsi mengakuinya."

"Jadi orang kepedean banget." memutar bola matanya malas.

"Kok di makan lagi? katanya b saja?" ucap Aran sebari melepas celemek yang sedari tadi masih melekat di tubuhnya.

"Saya bilang b aja! bukan ngga enak!" Chika mengambil satu cookies lagi lalu memakannya dan berakhir berdiri dari duduknya.

"Mau kemana, kamu?" belum sempat melangkah, Chika sudah ditanya oleh Aran.

"Kepo amat sih bapak." sahut Chika.

Menepuk kursi yang tadi ditempati gadis itu, membuat Chika paham bahwa Aran menyuruhnya untuk duduk kembali.

"Ngga mau!" tolak Chika.

"Duduk atau saya cium?" ancam Aran.

"Bosen ngancemnya gitu mulu. Ngga ah, saya mau pergi!" ujae Chika.

"Terus kamu ingin saya mengancam apa? oh gini ya?" Aran tiba saja tersenyum miring.

"Duduk atau kita bikin anak?" ancamnya mengulang.

"Gila! iya-iya, nih!" jawab Chika cepat lalu segera menduduki kursi pantry.

"Bagus, kamu harus menurut pada suami." Aran menunjukan ibu jarinya.

"Jadi? kalo saya duduk untung di bapak apa? saya bakal bisulan?" ngawur Chika.

"Saya hanya ingin kita pindah dari sini."

"Hah? pindah? rumah?" tanya Chika beruntun.

"Ya." balasnya.

"Terus?" tanya Chika, dengan tangan yang mencomot satu cookies lagi, ketagihan.

"Selain kita bisa mandiri, bisa juga kamu berjauh-jauh dengan Lio." Aran menjelaskan.

"Lio? siapa?" heran Chika.

"Singa peliharaan saya." jawab Aran yang mampu membuat Chika ber oh ria.

"Kalau singa peliharaan bapak, ya berarti dibawa juga dong ke rumah baru." balas yang masih mengunyah.

"Tidak. Dia disini saja."

Pak Dosen Aran (OG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang