Tak terasa hari sudah menjelang sore
Bel pulang sekolah baru saja bernunyi beberapa menit lalu
Jongseong merapikan barang barangnya
Hari pertamanya menjadi guru ternyata tidak buruk, ia disambut ramah oleh seluruh warga sekolah. Terlalu ramah malahan, buktinya mejanya sudah penuh dengan banyak hadiah dari siswa maupun para guru wanita
Tapi sayangnya Jongseong tidak bisa membawa semua itu pulang, mungkin akan ia tinggalkan tetap disana saja. Bisa ia makan besok
Begitu membuka pintu ruangannya ia langsung dihadapkan dengan seorang siswa dengan pakaian berandalan dan tas yang disampirkan dibahu sebelah kanan —Jongseong yakin isinya kosong— terlihat sedang menunggu Jongseong keluar dari ryangannya
Tidak terlalu terkejut sebenarnya , Jongseong sudah mengetahui ada seseorang yang berdiam diri di depan pintu semenjak jam pulang
Jongseong tersenyum ramah pada siswa itu, lalu membaca name tagnya. Park Sunghoon. "Ada yang bisa saya bantu, Sunghoon?"
Siswa didepannya itu terlihat naik pitam akan keramah tamahannya
"Jangan sok baik lo iblis!"
Jongseong terkekeh begitu mendengar sarkasme dari Sunghoon
"Astaga galaknya, lucu banget. Jadi apa mau kamu?"
"Mau gue? Lo masih nanya hah?! Gue mau lo tanggung jawab!!"
"Loh, kamu hamil? Perasaan kemarin malam saya udah pake pengaman deh, yah walaupun bocor dikit"
"GA GITU BANGSAT!!"
"Gue mau lo tanggung jawab! Seharusnya kemarin gue yang merkosa lo! Bukannya elo yang merkosa gue!!" ucap Sunghoon yang sepertinya masih tidak terima akan kekalahan
"Kenapa ga ngelawan?"
Sunghoon mengernyitkan dahi bingung, "Hah?"
Jongseong gemas, siswanya yang satu ini lemot sekali "Padahal kamu bisa aja ngelawan saya kemarin malam, tapi kayaknya kamu malah keenakan saya perkosa"
Sunghoon di depannya terlihat termenung, dalam hati sedang membatin
Ia juga ya? Kenapa gue ga ngelawan kemarin? Kenapa gue pasrah pasrah aja? Goblok!
"G-gue.."
"Akui aja kalau kamu suka saya genjot. Bahkan kamu sampe pingsan keenakan kemarin"
Wajah Sunghoon memerah entah karena malu atau marah, dia mencengkeram kerah kemeja guru matematikanya itu
"Lo!"
Jongseong terlihat santai santai saja diperlakukan seperti itu, "Kenapa? Itu fakta kan?"
"Lagi pula kamu seharusnya tunduk sama saya, karena reputasi kamu ada ditangan saya sekarang"
Lagi, Sunghoon kebingungan. Cengkeramannya mengendur, "Maksud lo apa?"
Dan Sunghoon sontak mendelik saat Jongseong mengeluarkan sesuatu dari tas kerjanya
Itu ponselnya!
Kenapa ia tidak menyadari kalau ia tidak memegang ponsel sejak pulang dari club? Sunghoon bodoh!
Jongseong terkekeh melihat raut terkejut Sunghoon, "Baru sadar sekarang? Kamu ceroboh banget ya. Saya tau tadi malem kamu ngerekam kegiatan kita walau saya ga tau apa alasan kamu ngelakuin itu. Tapi ini malah jadi boomerang untuk kamu sendiri. Kemudahan bagi saya karena ponsel kamu tidak menggunakan pelindung apapun"
Wajahnya mendekati wajah Sunghoon , "Sekarang rahasia kamu ada ditangan saya. Kalau kamu mau reputasi kamu tetap aman jadilah anak penurut, ikuti setiap perintah saya" bisiknya tepat ditelinga Sunghoon, sempat menggigitnya pelan sebelum akhirnya menjaukan diri
Kepala Sunghoon ditepuk beberapa kali oleh Jongseong lalu pria itu pergi dengan sudut bibir yang terangkat sebelah, menyeringai
Sunghoon mengepalkan tangannya disisian tubuh
Bugh!
Sedetik kemudian pintu ruangan di sampingnya menjadi sasaran
"Brengsek!"
TBC!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] My Teacher (R) || Jayhoon
FanfictionIni semua gara gara dare dari teman sialannya itu, hidup Sunghoon jadi terjebak dalam neraka Started : 6 January 2023 End : 5 July 2023