1.6

15.4K 896 19
                                    

Sunghoon termenung menatap langit langit apart Sunoo

Padahal seharusnya sekarang ia masih ada di sekolah, tapi ia lebih memilih untuk bolos setelah Jongseong membawanya ke UKS dan memintanya untuk istirahat disana sembari menunggu bel pulang

Sunghoon yang memang pada dasarnya adalah seorang pembangkang lebih memilih untuk bolos dengan cara melompati tembok belakang lalu pergi ke apart Sunoo

Ingatannya kembali pada kejadian saat di toilet, wajahnya total langsung memerah. Kejadian memalukan dimana ia mendesah dibawah kuasa guru brengseknya

Itu bukan yang pertama kali Sunghoon melakukannya, rasanya menjijikan jika melakukan hal itu, terutama dengan laki laki

Tapi dengan Jongseong Sunghoon merasa ada yang beda

Bagaimana Jongseong mendominasinya, tatapan mematikannya, seringaiannya yang sialnya terlihat mempesona, siksaan siksaan nikmat yang Jongseong berikan kepadanya, bagaimana kejantanan besar Jongseong yang--

"ARGHHHHH!! Sumpah, gue bisa gila!" Sunghoon menjambak rambutnya sendiri sembari berguling di ranjang, menggeleng mencoba menghapus pikiran negatifnya tentang sang guru

Bagaimana pikiran pikiran seperti itu terlintas di otaknya? Dalam hati Sunghoon mengingatkan dirinya kalau disini ia masih punya dendam yang belum terbalaskan untuk guru matematikanya itu

Ditengah acara bergulingnya yang mana membuat ranjang Sunoo seperti sehabis terkena badai, bel berbunyi, menghentikan kegiatan Sunghoon

Sunghoon mengernyit aneh menatap pintu, "Siapa ya? Kalau Sunoo, kan bisa buka pintu sendiri. Heeseung? Ga mungkin juga. Lagian ini kan masih jam sekolah"

Beberapa saat dihabiskan Sunghoon dengan menerka nerka, tapi karena bel yang dibunyikan terus menerus dan rasa penasarannya yang tinggi Sunghoon akhirnya bergegas menuju pintu lalu membukanya

"Sia-"

"Rupanya kau ada disini, anakku"

Tangan Sunghoon mengepal erat, menatap tajam pria di depannya

Sunghoon hampir menutup pintu kembali, tapi kini tangannya dicengkeram kuat oleh ayahnya

"Lepasin bangsat!!"

Plak!

"Dasar anak durhaka, kau pikir kau bisa lolos begitu saja hah?! Sudah tidak membanggakan keluarga yang ada malah menyusahkan!"

Bugh!

Tubuh ayahnya terhempas setelah Sunghoon memberikan tinjuan di wajah

"Ngaca goblok! Gue lebih malu lagi punya ayah kek lo! Udah tukang selingkuh, terus lo bunuh ibu gue.. Lo seharusnya mendekam di penjara!!"

Ayah Sunghoon mengelap darah segar yang keluar dari sudut bibirnya, "Cih, rupanya kau memang perlu diberi pelajaran"

Bugh!

Kini tubuh Sunghoon yang terhempas ke lantai, Sunghoon sudah akan melawan balik jika saja sesuatu yang tajam tidak menusuk lehernya

Gerakan berontaknya melemah, Sunghoon rasakan seluruh tubuhnya lemas tak berdaya, sebelum akhirnya semuanya berubah menjadi hitam

Sunghoon sukses kehilangan kesadarannya

Jongseong mengernyit saat tak menemukan Sunghoon di ranjang UKS, ia baru saja selesai mengajar dan berniat menemui pinguin manisnya namun yang ia dapati malah siswa lain yang kini berbaring di tempat Sunghoon sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jongseong mengernyit saat tak menemukan Sunghoon di ranjang UKS, ia baru saja selesai mengajar dan berniat menemui pinguin manisnya namun yang ia dapati malah siswa lain yang kini berbaring di tempat Sunghoon sebelumnya

Apa pinguinnya membolos? Rupanya lelaki itu lebih pembangkang dari yang Jongseong pikir, setelah Jongseong buat lubang analnya lecet dia tetap bisa melarikan diri

Tapi itu yang membuat Jongseong semakin tertarik dengan Sunghoon, sifat pembangkangnya yang membuat Jongseong bersemangat untuk mendominasinya, hingga Sunghoon akhirnya benar benar tunduk hanya kepadanya seorang

Jongseong keluar dari ruang UKS, hendak pergi ke ruangannya kalau saja indra pendengarannya tak cukup tajam untuk mendengar pembicaraan dari tiga orang siswa yang melewati lorong

Jongseong jelas kenal mereka, Sunoo, Heeseung dan Mark yang merupakan teman Sunghoon

Jongseong yang awalnya ingin acuh akhirnya berpura pura melewati lorong juga saat ia mendengar Sunoo menyebut nama Sunghoon

"Udah lo telpon? Siapa tau anaknya bolos, kan tu anak hobi banget ngebolos" Mark bersuara

"Udah njir! Udah sampe pegel jempol gue, ga diangkat angkat juga" Sunoo menjawab, sedikit menaikkan nada suara

"Yaudah coba lo yang telpon Seung, tu anak kan nurut banget kalau sama lo"

Heeseung terlihat mengambil ponsel, mengotak atiknya sebentar, menghubungi Sunghoon dan menghidupkan speaker agar kedua temannya juga bisa mendengarkan

Jongseong dalam hati juga resah menanti jawaban di seberang sana, walau dalam hati ia sedang dominan kesal mendengar kalau Sunghoon sangat menurut jika bersama Heeseung

"Hoon?"

Sunoo merebut ponsel Heeseung begitu tau panggilannya terhubung, "Woy anjing! Lo dimana bangsat?! Gue tel-"

"Seung- t-tolong.."

Ketiganya sontak membeku, begitu juga Jongseong ketika suara lemah Sunghoon adalah yang pertama kali menyapa

Heeseung langsung merebut ponselnya lagi, "Lo dimana hoon? Lo gapapa kan? Hei, cepetan jawab!"

"G-gue.."

Bruk!

Terdengar suara gaduh diseberang, ponsel Sunghoon terdengar seperti terlempar lalu jatuh menghantam sesuatu

"Berani beraninya kamu! Kamu hubungin siapa hah?!"

Suara pria dewasa terdengar, itu ayah Sunghoon

"L-lepasin!"

"Seret dia ke ruang rias, tuan Oh udah nunggu di ruangannya"

Detik berikutnya panggilan diputuskan sepihak

Semuanya terasa berjalan begitu cepat, Heeseung, Sunoo ataupun Mark bahkan tak sempat memproses apa yang terjadi

Jangankan mereka, Jongseong dibelakang mereka juga tak kalah berbeda

"Seung, gimana nih?! S-sunghoon, dia.. Ayahnya..."

"Kita harus selametin Sunghoon, jangan sampai kejadian dulu keulang lagi"

Ketiga lelaki itu sibuk dengan urusannya sendiri sementara Jongseong sudah lebih dulu pergi, berlari secepat yang ia bisa menuju parkiran

Sunghoonnya dalam bahaya

Sunghoonnya dalam bahaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC!

[✔] My Teacher (R) || JayhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang