1.8

15K 905 35
                                    

Sunoo, Jake dan Heeseung menunggu dengan cemas di luar kamar yang baru saja Jongseong masuki

Jangan tanya kenapa mereka bisa ada di sana juga, ini karena tingkat kepekaan Heeseung yang sangat tinggi, menyadari kalau Jongseong sedari tadi menguping saat mereka berbicara lalu menyadari gelagat aneh guru matematikanya itu yang berlari seperti flash, dan akhirnya mereka membuntuti Jongseong sampai kesana

Pintu kamar terbuka beberapa menit kemudian, Jongseong keluar dengan Sunghoon digendongannya

Ketiga teman Sunghoon itu terkejut melihat keadaan Sunghoon di gendongan guru matematika mereka, tubuhnya ditutupi jaket kebesaran hingga menutupi paha, si empunya terlihat tak sadar dengan wajah yang berantakan, lalu mereka beralih melihat pada Jongseong yang juga keadaannya agak berantakan

Berbanding terbalik dengan Jongseong yang nampak tak terkejut mendapati mereka bertiga ada disana

Jongseong yang lebih khawatir akan keadaan Sunghoon memilih untuk mengabaikan mereka dan hendak bergegas pergi, namun terhalang oleh Heeseung yang sudah menghadang jalannya, lelaki itu nampak menahan amarahnya

"Apa yang lo lakuin sama Sunghoon?" nada bicara Heeseung terkesan dingin, sopan santunnya pada pria dihadapannya pun hilang

"Minggir" Jongseong membalas tak kalah dingin

"Gue tanya apa yang lo lakuin sampe Sunghoon kayak gitu hah?!"

"SAYA BILANG MINGGIR, LEE HEESEUNG!"

Ketiga siswa itu sontak terkejut, pertama kali melihat Jongseong semarah itu

"Kamu mau temen kamu kenapa napa hah?! Saya harus cepat bawa dia pergi!"

Setelah itu Jongseong langsung menerobos maju, tak perduli akan Heeseung yang ia tabrak tubuhnya

Heeseung mengepalkan tanggannya, hendak mengejar tapi ditahan oleh Sunoo, "Biarin mereka pergi, seung. Pentingin Sunghoon juga"

"Tapi-"

"Sunoo bener, kali ini kita percayain Sunghoon sama Pak Jongseong" Jake juga ikut menenangkan amarah temannya itu

Heeseung yang mendengar itu hanya memalingkan wajahnya

Jongseong memperhatikan Sunghoon yang tengah diperiksa oleh dokter dengan cemas, Sunghoon sampai sekarang terlihat belum sadar, namun pipinya nampak merah merona dan berkeringat banyak, tubuhnya kini sudah dibalut kemeja kebesaran Jongseong yang m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jongseong memperhatikan Sunghoon yang tengah diperiksa oleh dokter dengan cemas, Sunghoon sampai sekarang terlihat belum sadar, namun pipinya nampak merah merona dan berkeringat banyak, tubuhnya kini sudah dibalut kemeja kebesaran Jongseong yang menutupi tubuhnya hingga ke paha, tak lupa Jongseong memakaikannya selimut hingga sebatas dada, tidak ingin pemandangan tubuh indah Sunghoon terumbar sedikitpun

Dokter bangkit dari duduknya setelah selesai melakukan tugasnya, menghampiri Jongseong yang cemas di sofa

"Baru kali ini aku melihatmu secemas ini, ternyata obsesi bertemu dengan cinta itu mengerikan" dokter memulai dengan candaan, namun Jongseong nampak sedang tak ingin diajak bercanda

"Bagaimana keadaannya?"

"Sepertinya tua bangka itu memberinya terlalu banyak obat perangsang, tubuhnya tidak kuat menahan efeknya sehingga dia jadi tidak sadar seperti itu. Dan sebelumnya dia juga disuntikkan obat bius dibagian leher, memperburuk kesadarannya. Tapi sejauh itu dia aman, paling besok pagi juga akan sadar"

"Kau sudah mengeceknya dua kali kan, Ej? Dia benar benar baik baik saja kan?" Jongseong bertanya

Ej merotasikan matanya, sahabatnya itu memang berlebihan kalau masalah cinta

"Jongseong, kau meragukan pekerjaanku? Apa harus aku membuka selimut itu lalu mengeceknya lebih dalam?"

"Jika kau melakukannya aku tidak segan segan membunuhmu" aura Jongseong langsung menghitam setelah dokter mengucapkan itu

"Hei, tenang kan dirimu. Kau ini sensitif sekali jika menyangkut Sunghoonie"

Jongseong menghela nafas, menyandarkan punggungnya di sandaran sofa, "Aku hampir saja terlambat, aku akan sangat menyesalinya jika bajingan itu melakukannya lebih jauh"

"Lalu apa yang akan kau lakukan pada Park?"

"Apalagi? Sudah saatnya dia mendapat pelajaran karena sudah menyiksa anaknya selama bertahun tahun"

Ej menepuk bahu sahabatnya, "Aku mendukungmu, akan ku tunggu kabar darimu, aku akan merasa sangat senang jika kau membiarkanku membantu"

"Oh, berbicara tentang itu aku meminta bantuanmu mengurus Oh sialan itu. Tapi maaf, aku sudah membuatnya sedikit buruk tadi"

"Benarkah?! Tidak masalah! Masih banyak yang bisa aku jadikan mainan. Dia masih sadar kan?"

"Ya, seluruh tubuhnya juga masih lengkap"

Ej menyeringai mengerikan, malam ini dia akan bersenang senang

Sementara Jongseong merotasikan matanya malas melihat sahabat psikopatnya itu

Sementara Jongseong merotasikan matanya malas melihat sahabat psikopatnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC!

[✔] My Teacher (R) || JayhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang