Jongseong sedikit demi sedikit terbangun, terusik oleh gerakan gerakan disekitar ranjang tempatnya tertidur, pun juga karena pinggang ramping dipelukannya menghilang, membuat lengannya hanya menyentuh sprei yang hangat
Yang pertama kali ia lihat adalah sosok Sunghoon yang berjalan menuju pintu keluar dengan sempoyongan
Jongseong reflek langsung bangkit, menghampiri siswanya itu dan menangkap tubuh mungilnya yang terhuyung dan hampir terjatuh
Sunghoon tersentak, merasakan lengan yang melingkari pinggangnya dengan kuat, mendongak dan mendapati wajah Jongseong, seketika Sunghoon memalingkan wajahnya
"Kamu mau kemana?"
"Lepasin, gue mau pulang"
"Kondisi kamu masih-"
"Gur bilang lepasin! Lo budeg ya?!" kini Sunghoon memberanikan diri menatap netra guru nya itu
Jongseong terdiam
"Saya cuma khawatir sama kamu"
"Bulshit! Jangan pura pura perduli sama gue! Gue muak sama orang orang kayak lo! Bilang aja lo jijik sama gue- mmphh!!"
Jongseong yang gemas karena Sunghoon tak berhenti berbicara akhirnya memangut bibir tebalnya, dapat ia rasakan Sunghoon meremat bahunya dengan lemah, masih bergantung pada pelukan Jongseong yang menahan tubuhnya agar tidak terjatuh
Jongseong membuka matanya saat ia rasakan asin di ciuman mereka, menemukan Sunghoon menangis selagi menutup matanya
Jongseong reflek melepas pangutan, "Kenapa nangis? Ada yang sakit?? Hei, bilang sama saya" tanyanya khawatir
Sunghoon tak dapat menahan dirinya untuk terisak, baru kali ini Jongseong melihat sosok Sunghoon yang rapuh
"Apa sih yang menarik dari gue dimata kalian? Gak lo, ayah gue, bahkan om om kemarin kayaknya tergila gila banget sama tubuh gue? Hah?! Ayo jawab! Kalian pikir gue murahan?!"
Jongseong hanya terdiam, membuat Sunghoon geram
"GUE BILANG JAWAB BANGSAT!!" rambut Jongseong dijambak, yang mana tak menimbulkan sakit yang seberapa, karena Sunghoon masih kehilangan tenaga untuk melakukannya
Hingga akhirnya Sunghoon menyerah, terisak di dada Jongseong
"Gue hiks... gue capek"
"Saya minta maaf karena belum bisa menjelaskan mengapa saya melakukan hal itu kepada kamu, tapi perlu kamu tau kalau saya tidak seperti mereka. Saya..."
Jongseong mengepalkan tangannya, merasa tidak siap menyatakan sesuatu, dalam pikirannya terus mengingatkan untuk menahan ucapan selanjutnya, karena mungkin saja itu membuat Sunghoon semakin benci kepadanya
Hingga akhirnya ia hanya menggendong tubuh Sunghoon ala bridal kembali menuju ranjang, membaringkannya dengan hati hati lalu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya
"Istirahat lagi, saya akan membuat sarapan terlebih dahulu"
Jongseong hendak pergi, tapi lengannya ditahan oleh Sunghoon
Jongseong menoleh kembali padanya hanya untuk melihat Sunghoon memalingkan wajah
"Ma-makasih buat kemarin, lo... Udah nyelametin gue"
Jongseong tersenyum, mengusak surai Sunghoon dengan lembut
"Cepat sembut, penguin"
Pria tua itu terbangun, hanya untuk mendapati kegelapan ruangan, pandangannya terasa berputar
Saat hendak bergerak ia tersentak, tubuhnya terasa diikat dengan kuat menggunakan sesuatu yang dingin dan kuat, mulutnya ditutup menggunakan kain yang memiliki bau anyir membuatnya mual
Ia melihat ke sekeliling ruangan yang luas, hanya untuk menemukan pemandangan mengerikan
Seorang pria menggunakan jas putih seperti dokter tengah berjongkok didepan seorang pria yang sangat ia kenal
Tuan Oh, saudagar yang baru saja ia ajak berbisnis kemarin, kini tengah tergeletak mengenaskan dengan tubuh yang tidak lagi utuh
Dokter yang menyadari seseorang tengah memperhatikannya berbalik, membuat Tuan Park mual sejadi jadinya
Karena ditangan dokter ada organ tubuh yang sedang dipermainkan layaknya mainan anak anak
"Oh, rupanya anda sudah sadar tuan Park"
Dokter meletakkan organ tersebut di lemari es tempat menyimpan koleksinya, lalu menghampiri mangsanya yang terlihat tengah ketakutan akan kehadirannya
"Hahaha wajahmu lucu sekali ketika sedang ketakutan, jangan takut begitu, saya adalah orang yang ramah dan baik"
Dokter semakin dekat, memperlihatkan jasnya yang tidak sepenuhnya putih, terdapat banyak bercak merah di beberapa tempat
"Mungkin sebelumnya kita perlu berkenalan. Saya Ej, dan saya adalah dokter yang akan menangani anda hari ini. Sebelumnya saya minta maaf karena menggunakan kain bekas mengelap jantung milik pasien saya sebelumnya, habisnya saya kekurangan kain dan belum sempat membelinya lagi, saya harap tuan bisa memaklumi"
Tuan Park yang mendengar itu seketika berkeringat dingin, muntah dengan susah payah menembus kain
"Astaga, anda muntah ya? Biar saya cek dulu"
Dokter berjongkok didepannya, membawa kotak yang seharusnya berisi peralatan dokter pada umumnya, namun ternyat lebih mengerikan
"Sebelumnya teman saya menitipkan sesuatu untuk anda"
Tuan Park mencoba memberontak saat dokter mendekatkan suntikan ke lengannya
Dokter tersenyum dengan ramah, "Jangan takut, ini tidak akan sakit"
"Mmpph!!" Tuan Park memekik, merasakan jarum kecil menembus kulitnya, sebuah cairan dialirkan masuk, meyebar ke seluruh tubuhnya, seketika pria tua itu merasakan aneh pada tubuhnya
"Nah, ini adalah obat bius baru yang saya ciptakan, tuan akan merasakan rasa sakit tiga kali lipat lebih menyakitkan. Teman saya sendiri yang meminta saya membuatkannya untuk anda"
"Baiklah, mari kita mulai"
Dokter membongkar kotaknya, mengambil gunting rumput, sebelum akhirnya tersenyum menatap pasiennya
Jenis senyum yang mengerikan
"Pertama tama saya akan memeriksa hati anda, saya penasaran bagaimana hati seorang ayah yang tega menjual anaknya pada hidung belang"
Tuan Park mencoba memberontak lagi, tapi terlambat karena benda tajam berkarat itu sudah mengoyak kulit dadanya
TBC!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] My Teacher (R) || Jayhoon
FanfictionIni semua gara gara dare dari teman sialannya itu, hidup Sunghoon jadi terjebak dalam neraka Started : 6 January 2023 End : 5 July 2023