3.2

11.8K 808 39
                                    

Cklek!

Brak!

Sunghoon membanting pintu apart Sunoo dengan kasar, setelah itu menerjang ranjang

"Anjing anjing anjing! Pen gue hiiih!!"

Bantal yang tak berdosa menjadi sasaran tinjuan tinjuan kuat Sunghoon sebagai alat pelampiasan amarah

Sunoo yang baru keluar dari kamar mandi meringis melihat ranjangnya yang sudah tidak berbentuk, ulah si lelaki bermarga Park

"Heh heh heh! Rusak nanti!" Sunoo memisahkan Sunghoon dwngan bantal sebelum benda mati itu musnah di tangan Sunghoon

Sunghoon menatapnya tajam, "Enak banget ya lo ninggelin gue! Mana janji lo mau nemenin gue hah?! Mana??!"

Sunoo tersenyum polos tak berdosa, "Hehe, niat gue kan mau biarin lo berduaan sama Pak Jongseong"

Sunghoon merotasikan matanya, "Mana ada berduaan?! Yang ada gue dikasih banyak soal! Sampek ini tangan gue kena siram kopi lagi! Apes banget"

"Wait, itu Pak Jongseong yang nyiram lo?"

"Ya kagak lah! Itu noh si nenek lampir, pen banget gue bejek tuh muka. Berasa nyamuk gue disana"

"Jan bilang yang waktu itu ketemu di kantin?"

"Ya siapa lagi?"

"Satu ruangan sama Pak Jongseong?"

"Heem"

Sunoo memegang kedua pundak Sunghoon dramatis, "Hoon, gue rasa waktu pdkt lo singkat deh. Itu siluman ular udah bertindak, apalagi Pak Jongseong keliatan ga risih ditempelin! Danger hoon! Danger!"

"Bodo lah! Udah males gue, capek! Dia juga udah keliatan ga perduli lagi sama gue"

"Ck, lo mah belum apa apa udah nyerah, ga asik"

Sunghoon mendelik, "Ini gue yang mau pdkt napa lo yang sibuk sih?!"

Sunoo menulikan pendengarannya, "Kalau kayak gini ga ada cara lain. Kita coba cara gue"

Sunghoon menaikkan sebelah alisnya, nampak tertarik, bodoh memang, sudah tau sahabatnya itu agak kurang waras, masih saja diladeni

"Gimana?"

"Jadi gini..."

Jongseong memarkirkan mobilnya di halaman rumah seseorang, keluar kemudian menuju pintu masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jongseong memarkirkan mobilnya di halaman rumah seseorang, keluar kemudian menuju pintu masuk

Ibu jari ia tempelkan pada alat pemindai, menunggu alat itu memproses datanya, kemudian pintu terbuka secara otomatis

Jongseong masuk ke dalam, mendapati keadaan rumah yang sepi, langsung saja ia menuju ke ruangan bawah tanah, ruangan paling rahasia di dalam rumah itu

Begitu sampai ia mendapati sahabatnya tengah mengikat tubuh seseorang di kursi

[✔] My Teacher (R) || JayhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang