2.4

15.8K 884 53
                                    

"Ugh~ Udah anjing! Gue capek!! Ahh.."

Sunghoon merengek diselingi dengan desahannya, karena lagi lagi Jongseong menumbuk lubangnya yang sudah sangat becek oleh sperma pria itu

Entah sudah ronde yang ke berapa, tapi Jongseong tetap tidak mau berhenti, masih terlihat segar berbanding terbalik dengan Sunghoon yang rasanya sudah diambang batas kesadaran

Jadi siapa sebenarnya yang terkena pengaruh obat perangsang disini? Sunghoon atau Jongseong?

Jongseong menulikan pendengarannya, mengangkat tubuh Sunghoon yang sudah lemas lalu melingkarkan kedua kaki jenjang lelaki itu pada pinggangnya tanpa melepas penyatuan

Sunghoon mendesis, merasakan kejantanan Jongseong masuk semakin dalam

Tubuhnya diturunkan ketika sudah sampai di dalam bilik kaca yang ada pada kamar mandi

Shower dihidupkan, airnya mengguyur tubuh mereka berdua, semakin menambah kesan panas dalam percintaan mereka

Sebelah kaki Sunghoon diangkat lalu Jongseong kembali menggerakkan pinggulnya maju mundur dengan cepat, membuat Sunghoon hanya bisa mendesah pasrah, memeluk punggung Jongseong erat

Sebenarnya Sunghoon sangat ingin menghajar Jongseong, dia sudah lemas tapi masih saja disetubuhi, ditambah sekarang dipaksa berdiri membuat kakinya bergetar karena lemas

"Enak?"

Sunghoon menatap Jongseong sebal, pertanyaan macam apa itu?

Tapi yang ia dapat malah tumbukan yang semakin kasar pada lubangnya, menghantam prostatnya yang sudah membengkak, membuatnya mendesah semakin keras

"Saya bertanya, Park Sunghoon"

"Plis stop, gue cape banget" Sunghoon ingin mengatakan itu dengan keras, tapi yang keluar hanya bisikan, suaranya hampir habis karena terus berteriak, tapi untungnya Jongseong masih menangkap ucapan lelaki itu

Jongseong menyeringai, memelankan gerakan pinggulnya "Ingin ini cepat selesai? Boleh saja, tapi ada syaratnya"

Sunghoon mengerutkan dahinya seakan pertanya 'apa?'

"Jadi pacar saya"

Sunghoon tidak menyangka Jongseong akan mengajaknya menjadi kekasih pria itu sekarang, dikeadaan seperti ini. Sungguh bukan orang yang romantis

"Gak.. Gue-ahh.. Gue gamau"

Jongseong menaikkan satu alisnya, "Yakin?"

"Saya kasih kamu kesempatan sekali lagi, jadi pacar saya atau kamu mau saya genjot sambai besok pagi?"

Sunghoon mendadak dilema, jika ia menurut maka ia akan menjadi kekasih pria itu, kemungkinannya melepaskan diri semakin kecil. Tapi jika ia menolak ia tidak tau apakah ia masih bisa bertahan sampai besok, tubuhnya sungguh sangat lelah

Jongseong yang melihat lelaki itu tengah berpikir keras dengan dahi mengkerut berdecak kesal, mengangkat sebelah kaki Sunghoon lebih tinggi lagi lalu menghentakkan kejantanannya semakin kasar dan dalam

"AHHH! Ahh.. P-pelanh! Ah ah ngh~" Sunghoon langsung tersentak, pikirannya buyar, tidak bisa fokus

"G-gue mau keluar hngh.."

Jongseong dengan cepat menutup ujung kejantanan Sunghoon dengan ibu jari tanpa memelankan gerakannya

"L-lepash gue mau keluar! Ahh! Ah Pak Jongseongh!" Sunghoon menggeleng ribut, hasratnya untuk orgasme semakin besar, tapi jari sialan Jongseong tak mau berpindah dari tempatnya

Jongseong tidak memperdulikan itu semua, "Jangan jadi pemilih, Sunghoon"

Sunghoon mulai menangis karena kejantanannya terasa sakit karena orgasme yang tertahan, disaat saat seperti ini bagaimana ia bisa berpikir

[✔] My Teacher (R) || JayhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang