"Ca"
Panggil mamaku saat kami sedang sarapan pagi."Hmm"
Jawabku seenaknya."Setelah operasi gigi geraham, harus lepas jaitannya kan?"
"Iya"
"Hari keberapa kamu suruh kontrol lagi?"
"Satu minggu ma, atau kalau ada keluhan."
"Nah ini udah berapa hari?"
Tanya mamaku lagi menelisik."Sebelas"
"Kenapa gak kontrol Ca?"
Tanya mamaku dengan expresi wajah tak suka."Setelah operasi, luka di gusi kamu dijahit, umumnya menggunakan benang yang non-absorbable. Itu artinya benang itu tidak bisa diserap oleh tubuh."
Omel mamaku saat aku sedang makan, yang membuat selera makanku langsung hilang begitu saja."Emang kalau gak dilepas kenapa sih ma?"
"Bisa menghambat proses penyembuhan dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi atau pembentukan jaringan parut nantinya. Jadi nda cantik gusimu nanti."
"Caca ada acara ma hari ini."
"Acara apa?"
"Ya ada sama teman... lagian sekarang hari libur, mas Ian gak bakal praktek."
"Teman siapa? Acara apa?"
"Teman kampus, acara makan-makan aja. Sekalian mau liat bazar di MOG. Besok aja ma, biar aku temuin dokter wiwin buat lepas jaitan."
Mama tak menanggapi jawabanku, beliau hanya melihatku lalu sibuk dengan handphonenya. Mungkin mama sudah capek menasehatiku, atau dia mengerti anaknya ini keras kepala jadi lebih baik mengalah daripada berdebat terus.
"Ca... papa di Malang ini. Kita ketemuan aja sama papa yuk. Kamu batalin acara sama temanmu."
Katanya sambil sibuk mengetikan sesuatu di handphonenya."Masak? Kemarin kayanya flight ke Manado deh"
"Iya, sekarang udah ada di Malang. Kamu emang gak kangen papamu?"
"Mama mau ketemuan beneran sama papa?"
"Iya"
***Mama mengajakku bertemu papa di hotel dekat Bandar Udara Abdulrachman Saleh. Disana kami menghabiskan waktu dengan bercengkrama dan makan bersama. Seperti biasa tiap kali ketemu papa, mama selalu cerita tentang anaknya ini yang dianggap sulit menurut.
"Ca jangan nakal gitulah. Kasian mama"
Kata papaku lembut sambil mengelus kepalaku."Aku kenapa lagi sih ma? Mama lebay deh pa, baperan juga sekarang. Itu tuh karna kebanyakan nonton debat presiden kayanya."
Belaku memprotes ucapan mama."Itu mas anakmu kalau dikasih tau selalu gitu. Udah sakit nih suruh cabut sulitnya minta ampun, sekarang suruh lepas jaitan juga gak mau."
"Bener ca?"
Tanya papaku masih setia mengusap-usap kepalaku."Enggak kok pa, besok hari senin mau lepas ke dok win. Sekalian mau konsul perawatan saluran akar."
"Tumben"
Kata papaku singkat."Mana mungkin Caca mau perawatan gigi kalau gak dipaksa dulu. Mama gak percaya, udah abis ini mama anterin ke rumah mas Ian aja. Sekalian mama mau ketemu mamanya disana."
"Ma... sekarang minggu. Mas Ian nda praktek. Dia pasti ada acara lain ma."
"Itu alasan kamu aja Ca, orang mama udah Wa katanya emang harusnya kamu kontrol tapi kamu gak mau. Kamu jangan bohongin mama."
KAMU SEDANG MEMBACA
KAFELE
Teen FictionMenceritakan perjalanan cinta seorang gadis yang selalu gagal dalam urusan cinta. Sampai akhirnya dia terlibat dalam perjodohan orangtuanya. "Perjalanan hidup mengajarkan banyak hal, tak hanya membangun, tapi juga bisa menghancurkan. Kita yang meras...