BAB 21

2.2K 139 2
                                    

[🍄]

Taehyung sedang duduk diruang tunggu sementara Jungkook sedang ditangani dokter. Dia benar benar khawatir dengan keadaan Jungkook. Dia juga merasa bersalah karena telah bersikap seperti itu kepada Jungkook.

Beberapa jam kemudian ,Dokter Vin keluar dari ruangan. Dengan buru buru Taehyung menghampiri dokter Vin untuk menanyakan keadaan Jungkook.

"Dokter Vin, Bagaimana keadaannya?" Tanya Taehyung dengan panik.

"Tuan, Bisakah Kita Bicara diruanganku?" Tanya dokter Vin.

Taehyung mengangguk lalu mengikuti dokter Vin pergi keruangannya.
Sesampainya diruangan, Dokter Vin mempersilahkan Taehyung untuk duduk.

"Tuan Taehyung, Apa Tuan Jungkook tidak menceritakannya kepada tuan?" Tanya dokter Vin sembari membuka laptop.

"Tentang apa Dokter?" Tanya Taehyung bingung, karena Jungkook tidak mengatakan apapun padanya.

Dokter mengarahkan layar laptopnya menghadap kearah Taehyung. " Tuan Jungkook mengalami aneurisma otak yang sangat Parah, Jika tidak dilanjuti maka itu akan mengancam nyawanya."

Betapa terkejutnya Taehyung mendengar ucapan dokter Vin, Jungkook Tidak pernah menceritakan hal itu kepada Taehyung.

"Itu sudah berlangsung beberapa Minggu yang lalu, jika tidak dioperasi maka tidak ada harapan untuk tuan Jungkook. Namun, Tuan Jungkook menolak operasi karena dia tidak ingin melupakanmu tuan, operasi ini akan mengakibatkan amnesia sementara. "

Perlahan airmata Taehyung menetes, Sekarang semua menjadi masuk akal, Alasan Jungkook menjauhinya adalah karena dia tidak mau Taehyung mengetahui penyakitnya. Dia juga tidak mau Taehyung merasa sakit atas kehilangan dirinya .

"Apa tidak ada cara lain Dokter? Aku mohon selamatkan dia dokter"

"Aku akan berusaha lebih keras lagi tuan, Saya akan mencari caranya. Untuk sementara biarkan tuan Jungkook dirawat disini tuan"

Taehyung mengelap airmatanya lalu mengangguk mengerti. Taehyung berpamitan denga. Dokter Vin untuk menuju kamar Jungkook.

Didepan kamar Jungkook Taehyung melihat dua orang yang tidak asing tengah berdiri didepan pintu kamar Jungkook. Orang itu ada Jiso dan Jimin.

"Aku mendengarnya dari pelayan, Jadi aku memanggil Jimin datang bersama" jelas Jiso.

"Ndee Gomawo" Ucap Taehyung duduk dengan lemas dikursi tunggu.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Jimin yang ikut duduk disamping Taehyung begitupun Jiso.

Taehyung tidak menjawab pertanyaan Jimin, Dia hanya menangis sejadi jadinya. Hanya terdengar isakan tangis Taehyung yang membuat kedua orang itu menjadi Panik.

"Yaa apa yang terjadi?! Jangan menakutiku!" Teriak Jiso menggoyang goyangkan badan Taehyung.

Taehyung menjelaskan apa yang dijelaskan dokter Vin padanya hari ini. Itu membuat kedua orang itu terdiam dan membeku. Suasana menjadi sunyi. Hanya terdengar suara alat bantu medis Jungkook yang terus terusan berbunyi.

Jiso tidak tahan menahan tangisannya.
Dia tidak mau kehilangan sahabatnya, dia juga tidak mau dilupakan oleh sahabatnya. Itu membuat orang menjadi sangat bingung.

Suara suster yang panik keluar dari ruangan Jungkook mencuri perhatian. Mereka mengelap airmata dan bertanya kepada suster.

"Apa yang terjadi suster?!" Tanya Taehyung dengan panik.

"Tuan muda sudah sadar,kami harus memeriksanya." Jelas suster.

Semua orang menghela nafas lega. Para rekan dokter Vin juga berhamburan masuk untuk memeriksa Jungkook.
Setelah beberapa saat mereka diizinkan masuk untuk bertemu Jungkook.

Jungkook duduk dengan banyak tali didada begitupun tangannya. Wajahnya juga sangatlah pucat tapi dia masih sempat tersenyum melihat Taehyung datang.

"Kalian semua ada disini? Aku pasti mengejutkan kalian" ucapnya sembari Tersenyum.

Taehyung perlahan duduk dikursi disamping Jungkook. Airmatanya tidak bisa ditahan lagi. Jimin yang menyadari itu mengajak Jiso keluar untuk memberi waktu mereka berdua bicara.

Taehyung  menunduk didepan Jungkook untuk menutupi tangisannya. Namun isakan tangisnya tidak dapat menyembunyikan itu.

Jungkook tersenyum sembari mengusap lembut rambut Taehyung. " Gwenchana, Aku akan baik baik saja."

Taehyung mengangkat kepalanya menatap Jungkook. " Kenapa kau tidak menceritakannya kepadaku? Aku berbuat jahat kepadamu bahkan saat kondisimu seperti ini" diiringi denga isakan tangis.

"Aku tidak mau membuatmu khawatir, Aku juga yakin aku akan segera sembuh. Kau tidak perlu khawatirkan aku" ucap Jungkook sembari mengusap airmata Taehyung.

Taehyung memegang tangan Jungkook yang ada dipipinya. " Kau akan melakukan operasi itu kan?" Bujuk Taehyung.

Jungkook menarik tangannya dari Taehyung. " Aku tidak mau, Aku tidak mau melupakanmu"

"Tapi aku tidak mau kehilangan dirimu Jungkook." Ucap Taehyung.

Jungkook menggenggam tangan Taehyung. "Dengarkan aku, Kau harus percaya padaku, aku tidak akan meninggalkanmu, aku akan berusaha keras untuk sembuh. Tolong jangan paksa aku untuk melakukan operasi itu, aku berjanji aku akan sembuh. " Jelas Jungkook.

Taehyung akhirnya setuju dia mencium tangan Jungkook dan terus terusan menangis. Jungkook hanya tersenyum dan bahagia. Akhirnya Taehyung tidak meninggalkan dirinya.

****

To be continued...

Benefits -Taekook [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang