Bab ketujuhbelas: Dinner & gaun biru part 1─⸙‌ 📜 .

113 87 37
                                    

_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________________


Kau penuhi aku dengan cinta mu
Kau buat aku gila dalam larutan  kimia beracun gila, lalu kau buat hati ini Merasakan getaran hemat dari cinta mu kau mebuat aku merasa gila
Dalam larutan kimia beracun cinta gilamu.

{Najuwa}

[* * *]

Pancarano di dalam Mata klasik
Mu adalah pelet ampuh untuk memikat jiwa yang menginginkan cinta Nirmala.

Baswara dan arleena telah membuat janji malam ini dimana mereka akan diner berdua di sebuah restoran klasik di dekat hotel baswara. Nama restoran klasik tersebut adalah
Vallen diner sebuah restoran yang dikenal dengan tempatnya yang punya konsep Romawi Kuno yang begitu menggoda dan indah dengan konsep pertengahan abad Romawi. Restoran itu bukan hanya menarik karena konsep yang klasik namun restoran tersebut juga terkenal dengan makanan menutup mereka yang begitu menggoda dan lezat.

Baswara dan arleena punya janji yaitu baswara akan menjemput arleena pada pukul 19:20 dan sekarang adalah pukul 17:21 dimana baswara akan menjemput arleena sebentar lagi sela beberapa jam. Melihat jam yang telah menunjukkan pukul segitu arleena segera pergi dari luang tamu ke kamarnya untuk menyiapkan pakai yang akan dipakai nanti.

Begitu Arleena sampai di kamarnya ia segera membuka lemari tuanya yang sudah diwariskan oleh sang nenek sejak ia masih sangat kecil bahkan ia tak ingat kejadian tersebut jika bukan almarhum sang ibu yang menceritakan kejadian tersebut padanya. Terlihat di dalam lemari tersebut banyak baju yang bergantungan mulai dari sweeter sampai kaos lengan panjang dan pendek namun tak ada satupun yang sesuai dengan konsep dinner tersebut yaitu konsep gaun klasik yang mewah.

"Aduhh gimana nihh engga ada baju yang cocok buat dinnerr nantiii!!. "
Ucap arleena sambil merengek seperti bayi yang tak diberi susu.

Suara arleena terdengar sampai ke bawah dan membuat bibi nya yang sedang bekerja dirumah terganggu karena itu bibi segera datang pada arleena untuk bertanya apa yang terjadi hingga ia merengek seperti bayi.

"Ya ampun arl kamu kenapa sihh teriak-teriak engga jelass. "
Tanya bibi.

Lantas arleena menceritakan kepada sang bibi apa yang ia alami lantas bibi mengatakan "jadi itu toh masalah nya sini biar bibik kasih solusi. "
Ucap bibi.

"Emang solusinya apaan sih bik?. "
Tanya arleena dengan badmood.

"Udah ikut bibi sini, ke kamar almarhumah ibu kamu. "
Kata bibik.

"Emang ngapain sihh bik. "
Kembali tanya arleena.

"Udah ikut aja kamu banyak tanya. "
Ucap sang bibi.

Arleena pun ikut bibinya ke kamar almarhumah sang ibu. Dimana setelah sampai bibi langsung membuka pintu dan menyalahkan lampu disana terlihat jelas bahwa kamar ibu masih sama dan masih belum berubah dimana setiap barang tersusun rapi seperti biasanya. Perasaan dejavu sedikit menyelimuti arleena tentang kenangan dikamar tersebut. Hingga lamunan terputus ketika bibi menyuruhnya untuk masuk ke dalam lantas arleena pun masuk ke dalam dengan sedikit berat hati akan rindu dan kenangan di dalam kamar tersebut.

Sang bibi terlihat membuka lemari sang almarhumah dengan perasaan yang sedikit rapuh namun ia ingat untuk harus tetap bersikap tegar di depan arleena agar ia tak sedih.
Setelah itu sang bibi mengeluarkan sebuah kontak berwarna ungu yang usang dan berdebu dari dalam lemari tua tersebut.

"Kontak apa itu bik?. "
Tanya nya.

"Kalo mau tau sini duduk sama bibik di atas kasur ini. "
Ucap sang bibi yang tiba-tiba duduk di atas tempat tidur tersebut.

Lantas arleena pun segera duduk di sebelah bibi. ketika itu bibi yang duduk disamping arleena membuka kontak tersebut yang membuat arleena terkejut karena isinya adalah sebuah gaun biru klasik yang begitu indah dengan manik-manik yang mengkilat dan mewah. Arleena langsung mengatakan "wahh bik ini gaun ibuk bik?. "
Tanya arleena.

"Iya arl, ini gaun almarhumah ibu mu. "
Jawab sang bibik sambil mengangkat gaun biru klasik tersebut.

"Wahh, ibu keren juga ternyata pasti dulunya dia cewek populer ya bikk, aku pengen denger dong kisah ibu waktu muda bik pleaseee. "
Ucap alreena.

"Baik kalo emang kamu mau denger kisah ibu mu. dulu Ibumu itu cewek paling pinter di kampus dia bisa dibilang kutu bukulah gitu, ibumu itu cewek nya ambis banget dan tipe cewek yang ketingalan zaman makanya ibu kamu itu masih jomblo sendiri pas semua orang di kampus udah punya pacar. Walaupun begitu setiap kali bibik bilang buat nyari pacar dia itu engga peduli karena menurut dia, dia cuma pengen jadi seorang profesor seperti Albert Einstein tapi itu semua berubah ketika ayah kamu pindah ke kampus kami dimana ayah kamu dulu gantengnya itu engga bisa dijelaskan lagi dia itu sempurna banget di zamannya banyak cewek-cewek yang naksir sama dia bahkan guru sekali pun termasuk ibu kamu sendiri. Ibu kamu itu naksir sama ayah kamu karena ayah kamu itu suka banget ikut eskul memasak kaya ibu kamu karena menurut ibu kamu laki-laki yang berani di dapur itu dia keren.
Karena suka sama ayah kamu ibu kamu ngebuat baju biru itu buat dateng ke acara ulang tahun ayah kamu dimana ayah kamu gudang semua orang yang ada disekolah termasuk bibik dan ibumu. Ibu ngebuat gaun itu selama satu minggu berturut-turut dia engga istrahat lebih dari 10 menit. Perjuangan ibuk kamu pokoknya keras banget lah buat gaun itu sampe gaun itu selesai dan ibu kamu makai gaun ini ke pesta ayah kamu dimana ibu jadi pusat perhatian semua orang disana termasuk ayah kamu karena dia engga tau kalo perempuan kutu buku dikelas memasak itu secantik ini sebenarnya. Lantas ayah kamu mengajak ibu kamu buat jadi pendamping dansa nya di panggung dansa sekolah nanti. Begitu lah ceritanya. "
Cerita sang bibi untuk asal usul gaun biru klasik tersebut.

"Wihh, ternyata ibu sama ayah punya kisah cinta yang menarik banget ya bik, aku heran kenapa ibuk semasa hidupnya engga pernah cerita tentang masa mudanya. "
Ucap arleena.

"Mungkin ibu mu malu nakk. "
Ucap sang bibi.

"Hahaha."
Tawa arleena.

Setelah selesai berbincang-bincang cukup lama akhirnya arleena pun mencoba memakai baju tersebut dimana baju tersebut terlihat benar-benar cocok dengan bahkan bibi tak bisa berkata-kata melihat arleena mencoba baju yang benar-benar indah itu, lantas bibi memuji arleena dengan sangat besar sampai arleena memutuskan bahwa ia akan memakai gaun tersebut ke acara dinner nya dan baswara.

Almarhum ( Akanda Bimantara) Ayah arleena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Almarhum ( Akanda Bimantara)
Ayah arleena.

Aku harap kalian suka sama ceritanya, makasih semuanya yang udah baca cerita ini 🦋.

Sejuta Tinta Untuk Baswara (Sudah Terbit) | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang