Bab duapuluhdua :Tangis di kala tawa ─⸙‌ 📜 .

67 51 20
                                    

Sejuta tinta untuk baswara

Jangan lupa di vote

Comen dan like

Setiap part di cerita ini.

______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________________________

Ku dengar suara mu
dalam kegelapan
Memanggilku dalam gelap gulita itu
Namun itu hanyalah perasaan
Karena sampai kapan pun
kau tak akan
mungkin memanggil nama ku
atau pun ada disini.

[* * *]

Mereka sampai di rumah Stephanie. Dimana terlihat sebuah rumah berwarna putih dengan desain khas Belanda ala zaman tahun 80 aan.

"Ini rumah kak Stephanie, kok kayak rumah di film-film peran sejarah sih?."
Tanya elvano dengan rasa penasaran nya yang tinggi.

"Karena, rumah ini adalah rumah turun-temurun dari keluarga kami, rumah ini juga udah berusia lebih dari seratus tahun. "
Jelas Stephanie.

"Wihh lama bener, pasti rumah nya banyak hantunya. "
Ucap elvano.

"Mungkin soalnya rumah ini juga udah lama banget, btw ayuk duduk dari tadi kalian berdiri aja. "
Ucap Stephanie pada mereka.

Lantas baswara dan mereka berdua pun duduk. Disebuah sofa yang memiliki desain kuno ala 80 aan sofa itu juga lumayan keras dan tak terlalu enak untuk di dudukin hingga elvano yang suka mengoceh langsung mengatakan hal tersebut pada Stephanie tanpa rasa malu. Mendengar apa yang dikatakan elvano baswara memukul paha nya dengan lumayan keras dengan mengatakan "maaf Stephanie, elvano emang mulutnya gitu suka nyolot. " Kata baswara yang memberi penjelasan atas sifat adiknya itu.

"Enggapapa kok bas. "
Ucap Stephanie.

Di Tengah pembicaraan itu terlihat bahwa Britto hanya diam dengan sorot mata yang terus melihat ke arah Stephanie yang berada di depan nya. Hingga Stephanie berdiri untuk membuat kan mereka minum lantas gadis itu pergi kebelakang. Setelah ia pergi tiba-tiba Britto bertanya pada baswara yang sedang asyik dengan ponselnya.

"Sebenarnya kak Stephanie itu siapanya, kak baswara sih?. "
Tanya Britto.

"Dia itu temen kakak pas masih SMP dulu kami sering main bareng tapi semenjak orangtuanya meninggal dia pindah dan kami udah jarang ketemu. "
Jelas baswara pada pertanyaan Britto barusan.

"Oh ternyata temen toh aku pikir siapa tadi. "
Ucap Britto.

"Kenapa sih lo nanya-nanya tentang kak Stephanie, naksir ya.. Ngaku lo. "
Ucap elvano yang menggoda Britto yang terlihat sedang di mabuk asramaloka.

Sejuta Tinta Untuk Baswara (Sudah Terbit) | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang