bab ke duapuluhdelapan : keadaan baswara ─⸙‌ 📜 .

47 22 2
                                    

Sejuta tinta untuk baswara.

Jangan lupa vote

Like and comment

Setiap part dari cerita ini 🦋.

______________________________________

Luka dan kehilangan
Tak bisa kau hindari
Meski kau bersembunyi
Di balik batu besar.
[Najuwa]

Malam itu hujan turun lebih deras. Jika awalnya hanya sunyi kini berupa menjadi ribut karena petir tak henti menggelar amukan dari sudut langit.

Arleena bersembunyi di balik selimut dengan memandangi foto ia dan baswara. Entah perasaan apa yang menimpa nya tiba-tiba arleena mengambil ponselnya dan melihat-lihat chatan lama nya dengan baswara sebelum mereka bertemu.

"Kamu lucu ya bas, kamu bisa aja ngebuat aku ketawa dengan candaan klasik kamu. "
Ucap arleena yang membaca pesan dari baswara dahulu.

Di iringi dengan larutan senandung romantis yang ia dengar melalui headset putih miliknya. Suasana itu membuat arleena entah mengapa semakin rindu dengan baswara padahal mereka baru bertemu beberapa jam yang lalu.

Di tengah lamunan nya akan chat lama tiba-tiba itu semua terputus ketika elvano meneleponnya.

"Ha....lo kak. "
Ucap elvano dengan gugup dan lambat.

"Iya el, ada apa kok nelpon malem-malem gini?. "
Tanya arleena.

"Kak baswara, kak dia... "
Ucap elvano dengan gugup dan terdengar dengan suara tangisan yang kecil.

"Iya el, emang kak baswara kenapa?. "
Ucap arleena yang masih belum mengerti.

"Dia kecelakaan dan sekarang lagi di rumah sakit Kasih bunda... "
Ucap elvano dengan tangis di akhir kata.

"Kamu jangan bohong!!  El kakak engga suka denger nya!. "
Marah arleena pada elvano yang ia kira berbohong.

"Engga aku engga bohong kak, ini Bener-bener fakta sekarang kak baswara lagi koma!. "
Jelas elvano.

Mendengar apa yang diucapkan elvano barusan. arleena langsung menjatuhkan ponselnya ke lantai di iringi dengan dirinya yang langsung terduduk dengan kata tak percaya dengan apa yang ia dengar dari elvano.

Kepanikan mulai menyelimuti arleena ia langsung bergegas berganti baju dan keluar dengan mobilnya menerobos hujan yang sedang membabi buta tak karuan.

Arleena menyetir ugal-ugalan tanpa peduli dengan jalan yang licin karena air hujan yang berjatuhan. Dirinya hampir menabrak sebuah tiang listrik namun arleena masih belum peduli ia terus melaju dengan membabi buta.

Hingga dengan perasaan hancur ia terus menerus berlari dengan sekuat tenaga ke arah kamar baswara yang telah di katakan oleh elvano.

Sesampainya disana arleena melihat elvano dengan seorang pria yang lumayan tua sepertinya seumur dengan almarhum ayahnya jika beliau masih hidup. Disamping pria itu berdiri seorang perempuan cantik supaya dengan ibunya dengan dua lelaki yang tak pernah ia kenal semua yang ada di sana tak ia kenali kecuali elvano, marvel  dan Stephanie.

"El gimana keadaan baswara!. "
Ucap arleena dengan panik.

"Masih belum jelas Kak... "
Ucap elvano  berusaha menahan tangisnya.

"Pasti kamu yang namanya arleena kan kamu tau ini semua gara-gara kamu coba kalo baswara engga kenal kamu pasti semua ini engga bakal terjadi!!. "
Ucap seorang pria yang diketahui bernama Wiratama maharaja Bimantara dengan menuduh semua yang terjadi pada arleena.

Sejuta Tinta Untuk Baswara (Sudah Terbit) | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang